Faktor Ekonomi Jadi Salah Satu Kasus Anak Stunting di Cibungbulang

KABUPATEN BOGOR – Ratusan anak di Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor alami stunting. Faktor penyebab anak stunting karena kekurangan gizi. Baik saat masa kehamilan maupun pasca melahirkan.

“Jadi dari masa mengandung kekurangan gizi, juga setelah melahirkan kekurangan gizi,” kata Kepala Puskesmas Cibungbulang, Dokter Doni.

Selain itu, Dokter Doni memaparkan, faktor ekonomi menjadi salah satu yang sering dijumpai pada anak stunting di Cibungbulang.

Dimana lebih dari separuh kasus stunting, karena berada dalam kondisi ekonomi rendah. Data dari Puskesmas Cibungbulang mencatat, 60 persen orang tua dari kasus anak stunting di Cibungbulang ini hidup miskin. “Sekitar 60 persen faktor ekonomi,” paparnya

Namun demikian, tidak sedikit anak stunting di Kecamatan Cibungbulang berada dari keluarga mampu dan berada.

Hal itu terjadi karena pola asuh yang salah. Di antaranya memberikan makanan yang tidak memiliki gizi.

“Ada ditemukan, anaknya makanya banyak, tapi hanya makan nasi dengan mie instan, tidak ada gizinya. Juga jajan sampai Rp50 ribu per hari, tapi tidak ada gizinya juga,” paparnya.

Untuk menekan angka stunting di Kecamatan Cibungbulang, Puskesmas Cibungbulang terus melakukan edukasi dan sosialisasi terhadap para orang tua dan ibu hamil.

“Kami berusaha mengubah pola pikir dan pola asuh orang tua, harus dibiasakan memberikan makanan bergizi. Termasuk saat dalam kandungan,” tukasnya.

Kabupaten Bogor menjadi wilayah angka stunting tertinggi di Jawa Barat. Hampir setiap kecamatan terdapat balita stunting di bumi tegar beriman tersebut.

Hal inipun menjadi perhatian serius pemerintah Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten. Dimana, ada ratusan bayi yang mengalami stunting di Kecamatan tersebut. Dikutip dari RADAR BOGOR, Senin (7/10).

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *