BOGOR (Denting.id) – Bencana alam akibat hujan dengan intensitas tinggi diprediksi akan terus melanda wilayah Jawa Barat, termasuk Bogor. Hal ini disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), yang memperingatkan potensi bencana seperti banjir bandang, longsor, dan pergeseran tanah. Kejadian serupa telah melanda Sukabumi dan Cianjur, mengakibatkan kerusakan besar.
Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Citeko, Fatuhri Syabani, menjelaskan bahwa analisis BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Barat menunjukkan beberapa faktor utama di balik cuaca ekstrem ini. Salah satunya adalah hujan dengan intensitas sangat tinggi yang mendominasi kawasan selatan Jawa Barat, khususnya Kabupaten Sukabumi dan Cianjur bagian selatan.
Selain itu, suhu muka laut yang masih hangat di sejumlah perairan Indonesia mendukung proses penguapan yang signifikan. Hal ini meningkatkan massa uap air di sekitar wilayah Jawa Barat, memperparah curah hujan di daerah tersebut.
“Mode Indeks dengan nilai -0.19 menunjukkan suplai uap air dari Samudera Hindia ke wilayah barat Indonesia sangat signifikan, yang berkontribusi pada pembentukan awan tebal,” ujar Fatuhri.
Fenomena atmosfer lainnya, seperti Madden Julian Oscillation (MJO) di kuadran 4 dan gelombang Kelvin aktif di perairan barat Jawa, turut memperkuat pembentukan awan hujan di wilayah ini.
BMKG juga memantau bibit siklon 95W di Laut Natuna utara serta sirkulasi siklonik di Samudra Hindia barat daya Banten. Pola belokan angin (shearline) dan pertemuan angin yang terjadi akibat fenomena ini dapat memengaruhi kondisi cuaca di sekitar Jawa Barat, meningkatkan risiko bencana.
BMKG mengimbau masyarakat Bogor dan sekitarnya untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu, khususnya di daerah rawan longsor dan banjir bandang.