Gempa Dahsyat M7,3 Guncang Vanuatu, Komunikasi Terputus, Jumlah Korban Belum Diketahui

PORT VILA (Denting.id) — Vanuatu, negara kepulauan di Pasifik, diguncang gempa bumi besar berkekuatan magnitudo (M) 7,3 pada Selasa (17/12/2024). Gempa yang berpusat di lepas pantai tersebut menyebabkan kerusakan meluas, meski jumlah korban masih belum dapat dipastikan.

Gempa dilaporkan terjadi pada kedalaman 57 kilometer, dengan episentrum sekitar 30 kilometer di sebelah barat Port Vila, ibu kota negara. Guncangan ini diikuti oleh gempa susulan berkekuatan M 5,5 di lokasi yang sama.

Komunikasi Terputus dan Informasi Terbatas
Pasca-gempa, jalur komunikasi terputus, menghambat distribusi informasi resmi. Sementara itu, laporan kerusakan dan korban mulai bermunculan di media sosial. Beberapa video menunjukkan bangunan runtuh, termasuk yang menimpa mobil di Port Vila.

Baca juga : Banjir Rendam Tujuh Kecamatan di Ponorogo, Dua Warga Meninggal Dunia

Dan McGarry, seorang jurnalis yang tinggal di Port Vila, melaporkan adanya satu kematian berdasarkan informasi dari seorang petugas polisi. Ia juga menyaksikan tiga orang dalam kondisi kritis di luar bangsal gawat darurat Rumah Sakit Pusat Vila.

“Dokter bekerja secepat mungkin di pusat perawatan darurat, tetapi negara ini tidak siap menghadapi bencana dengan korban massal,” ujar McGarry.

Kerusakan Infrastruktur dan Ancaman Pemulihan
Beberapa gedung besar, termasuk yang menampung misi diplomatik Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Selandia Baru, mengalami kerusakan parah. Foto dan video menunjukkan barang-barang berjatuhan di toko, tanah longsor yang menutup jalan, serta puing-puing yang bertebaran.

Baca juga : Elza Syarief Dilarikan ke Rumah Sakit Akibat Serangan Jantung, Perseteruan Dana Rp 55 Miliar Jadi Sorotan

Palang Merah melaporkan adanya kerusakan yang meluas sebelum komunikasi dengan Vanuatu terputus. Longsor besar di terminal pengiriman internasional dilaporkan dapat menghambat pemulihan ekonomi negara tersebut. Selain itu, landasan pacu bandara dilaporkan rusak, memperburuk situasi logistik.

Ancaman Tsunami Berakhir, Warga Masih Waspada
Peringatan tsunami sempat dikeluarkan namun dicabut kurang dari dua jam setelah gempa. USGS awalnya memperingatkan potensi gelombang setinggi 1 meter di atas permukaan air pasang, tetapi kini menyatakan ancaman telah berlalu.

Australia dan Selandia Baru menyebut tidak ada ancaman tsunami bagi wilayah mereka. Namun, 45 warga Selandia Baru yang berada di Vanuatu masih dalam pengawasan Kementerian Luar Negeri Selandia Baru.

Baca juga : PAW Anggota DPRD Kota Bogor, Abdul Rosyid Gantikan Atang Trisnanto

Vanuatu di Jalur Rawan Gempa
Sebagai negara yang berada di zona subduksi antara Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Pasifik, Vanuatu sering dilanda gempa bumi berkekuatan besar. Meski bangunan di negara ini dirancang untuk tahan gempa, McGarry menyebut ini adalah gempa paling parah yang ia alami selama 21 tahun tinggal di Vanuatu.

Saat ini, tim penyelamat masih berusaha mengatasi dampak bencana, sementara warga tetap waspada menghadapi potensi gempa susulan.

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *