BOGOR, Denting.id – Libur semester dan libur Natal serta Tahun Baru (Nataru) menjadi perhatian serius Satgas Pelajar Kota Bogor. Pasalnya, momen liburan panjang ini sering dimanfaatkan oleh kelompok pelajar untuk terlibat dalam tawuran.
Ketua Harian Satgas Pelajar Kota Bogor, Muhammad Iqbal, mengungkapkan bahwa selain tawuran, aksi kekerasan yang melibatkan gangster juga meningkat selama libur Nataru di Kota Hujan.
Baca juga : Iwan Suryawan: Mitigasi HIV/AIDS di Jawa Barat, Pentingnya Edukasi dan Deteksi Dini
“Biasanya, saat libur panjang seperti ini, pelajar rawan terlibat dalam tawuran karena tidak ada kegiatan. Di sisi lain, maraknya aksi kawanan gangster juga menambah kekhawatiran,” ujar Iqbal, Selasa (24/12/2024).
Sebagai langkah antisipasi, Satgas Pelajar Kota Bogor telah membentuk tim satgas eksternal yang terdiri dari 24 anggota. Tim ini melibatkan perwakilan dari enam kecamatan di Kota Bogor untuk memastikan respons cepat terhadap kejadian yang tidak diinginkan.
Baca juga : Jembatan Ambruk di Kawasan TNGHS Sukabumi, 24 Orang Terjatuh
“Kami sudah siapkan tim dari masing-masing kecamatan, sehingga ketika ada insiden, bisa segera ditindak,” jelas Iqbal.
Menurutnya, tawuran pelajar selama liburan tidak hanya terjadi pada siang hari, tetapi juga kerap berlangsung hingga malam hari. Hal ini diperparah karena pelajar tidak mengenakan seragam, sehingga sulit diawasi.
“Oleh karena itu, kami akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk ikut patroli, terutama pada malam-malam yang rawan seperti malam Minggu,” tambahnya.
Baca juga : Iwan Suryawan, UMP dan UMK 2025 Jawa Barat: Kenaikan yang Inklusif, Tantangan Tetap Ada
Iqbal juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengidentifikasi sejumlah titik rawan di Kota Bogor yang kerap menjadi tempat berkumpul para pelajar, antara lain Jalan Sholeh Iskandar, belakang Terminal Baranang Siang, belakang Mall Swalayan ADA, sekitar Mall BTM, dan jalur menuju Indra Prasta.
“Kami juga meminta peran aktif orang tua untuk memperketat pengawasan terhadap anak-anaknya. Semalam, kami sudah mendapat informasi dari intelijen bahwa ada potensi tawuran besar-besaran,” tegas Iqbal.
Langkah antisipatif ini diharapkan dapat menciptakan situasi yang kondusif selama libur Nataru dan mencegah aksi kekerasan yang melibatkan pelajar.