Video Pengungsi Rohingya Mengaku Terima Uang Bulanan dari PBB Jadi Sorotan, Warga Resah dengan Perilaku Mereka

Bogor, Denting.id – Sebuah video yang memperlihatkan pengungsi Rohingya mengaku menerima uang bulanan rutin dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjadi viral di media sosial. Video tersebut langsung menuai perhatian warganet, mengingat nominal bantuan yang diterima oleh pengungsi Rohingya lebih tinggi dibandingkan dengan bantuan sosial (bansos) yang diberikan kepada masyarakat miskin di Indonesia.

Baca juga : Pria Terduga Teroris Ditangkap Densus 88 Antiteror di Tasikmalaya

Video ini pertama kali dibagikan oleh akun Instagram @nenktainment, yang menampilkan pengungsi Rohingya bernama Syaufiq yang tinggal di Pekanbaru, Riau. Dalam video tersebut, Syaufiq menjelaskan bahwa para pengungsi Rohingya di Riau menerima bantuan uang bulanan dengan rincian sebagai berikut:

Remaja yang belum menikah: Rp1.050.000

Anak-anak: Rp300.000

Pasangan suami istri: Rp4.000.000

Bantuan ini, yang diberikan oleh PBB, ternyata cukup mencengangkan karena jumlahnya melebihi bantuan yang diberikan kepada keluarga kurang mampu di Indonesia. Para pengungsi Rohingya yang tinggal di lahan kosong di Pekanbaru, Riau, menggunakan uang tersebut untuk memenuhi kebutuhan mereka, termasuk membeli sepeda motor untuk transportasi.

Namun, meski mendapatkan bantuan yang terbilang besar, pengungsi Rohingya di Riau malah dilaporkan berbuat ulah, seperti melakukan pencurian di rumah warga. Seorang warga bernama Darmiwati mengungkapkan bahwa pengungsi Rohingya sering datang ke rumahnya dan mengambil buah-buahan dari kebunnya tanpa izin. Darmiwati, yang awalnya memberi mereka buah dengan niat baik, merasa kecewa setelah mengetahui bahwa buah tersebut dijual kembali oleh para pengungsi.

“Saya kasihan, saya beri mereka buah, tapi mereka malah menjualnya,” ujar Darmiwati. Lebih lanjut, Darmiwati mengungkapkan bahwa pengungsi Rohingya sering datang bergerombol dan meminta makanan dengan paksa kepada warga. Hal ini membuatnya merasa resah dan khawatir.

Baca juga : Viral Pengendara Motor Ditilang Rp1,25 Juta, Ini Penyebabnya

Darmiwati juga menambahkan bahwa pengungsi Rohingya sering terlihat membawa senjata tajam dengan alasan mencari kayu di kebun warga. “Mereka sering datang bawa senjata tajam, dan alasan mereka untuk mencari kayu,” ucapnya.

Menanggapi keluhan warga, Syaufiq memberikan penjelasan mengenai perilaku pengungsi Rohingya yang dianggap meresahkan. Ia mengungkapkan bahwa meskipun mereka sudah menerima uang bantuan bulanan dari PBB, uang tersebut cepat habis karena manajemen keuangan yang buruk. “Bantuan dari PBB memang ada, tapi kadang uangnya habis, jadi mereka tidak memiliki makanan,” kata Syaufiq.

Syaufiq juga mengakui bahwa pengungsi Rohingya sudah diajarkan untuk beradaptasi dan belajar tata krama agar diterima oleh masyarakat Indonesia. “Kita belajar adab, belajar apapun boleh,” ujar Syaufiq. Namun, meskipun usaha untuk beradaptasi dilakukan, pengungsi Rohingya tetap menghadapi kesulitan dalam diterima oleh warga setempat karena tindakan mereka yang meresahkan.

Kondisi ini menambah panjang daftar masalah yang dihadapi oleh pengungsi Rohingya di Indonesia, terutama terkait dengan pengelolaan bantuan dan interaksi dengan masyarakat setempat.

 

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *