Tragedi Jeju Air: Kode Darurat dan Peringatan Bird Strike Sebelum Kecelakaan di Muan

JAKARTA (Denting.id) – Pesawat Boeing 737-800 Jeju Air, yang mengangkut 181 orang dari Thailand ke Korea Selatan, mengalami kecelakaan tragis di Bandara Internasional Muan. Sebelum kecelakaan, menara pengawas bandara telah memberikan peringatan tentang ancaman bird strike.

Menurut laporan awal, kecelakaan terjadi karena tabrakan dengan burung yang menyebabkan kegagalan roda pendaratan. Cuaca buruk juga disebut sebagai faktor pendukung. Investigasi mendalam sedang dilakukan.

Baca juga : Pakar Ragukan Tabrakan Burung sebagai Penyebab Kecelakaan Jeju Air

Kronologi Kejadian:

  • 08:57: Menara pengawas memberikan peringatan bird strike.
  • 08:58: Pilot mengumumkan kode darurat “Mayday”.
  • 09:03: Pesawat tergelincir saat mendarat tanpa roda pendaratan, menabrak dinding beton, dan meledak.

Pesawat hampir hancur total akibat ledakan, hanya menyisakan bagian ekor yang masih terlihat. Upaya pemadaman kebakaran selesai pada pukul 13:00.

Baca juga : Kantor Media di Bogor Diduga Dibakar, Polisi Temukan Barang Bukti

Jumlah Korban:

  • Tewas: 179 orang, termasuk 65 yang telah teridentifikasi.
  • Selamat: 2 awak pesawat, saat ini dirawat di rumah sakit dengan luka sedang hingga parah.

Presiden sementara Korea Selatan, Choi Sang Mok, mengumumkan masa berkabung nasional selama tujuh hari dan menetapkan Muan sebagai zona bencana khusus. Bantuan bagi keluarga korban dan perawatan medis bagi korban selamat menjadi prioritas.

“Kami menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban. Pemerintah akan memberikan bantuan penuh untuk pemulihan dan dukungan,” ujar Choi.

Baca juga : Aparat Gabungan Razia Joki dan Pak Ogah di Jalur Alternatif Puncak, Bogor

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *