BOGOR, Denting.id – Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, Iwan Suryawan, mendesak pemerintah daerah untuk lebih serius dalam menyelaraskan program prioritas pendidikan dengan kebijakan pemerintah pusat. Pernyataan tersebut disampaikan Iwan setelah menghadiri agenda Citra Bakti DPRD Provinsi Jawa Barat di KCD Wilayah Kota Cirebon pada 23-24 Desember 2024, yang membahas isu-isu pendidikan.
Iwan menyoroti pentingnya implementasi enam program prioritas pendidikan nasional, termasuk penguatan pendidikan karakter. “Program-program tersebut bertujuan membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga bermoral dan beretika,” ujar Iwan pada Jumat (27/12/2024).
Baca juga : Dishub Tegaskan Tak Punya Otoritas Terkait CCTV Mati Saat Pembakaran Kantor Media di Bogor
Data Pendidikan Jawa Barat Mengacu pada data Dapodik Kemendikbudristek 2023, Jawa Barat memiliki:
SMA: 1.768 unit (negeri dan swasta), 43.256 guru, dan 823.771 siswa.
SMP: 5.945 unit, 97.202 guru, dan 1,8 juta siswa.
SD (data 2022): 19.659 unit, 212.849 guru, dan 4,4 juta siswa.
Dengan jumlah tersebut, Iwan menegaskan perlunya penguatan literasi, numerasi, dan teknologi untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan global.
Baca juga : Longsor di Jalan Nasional Bagbagan Sukabumi, Jalur Ditutup Sementara
Iwan menyoroti berbagai tantangan yang menghambat pemerataan dan kualitas pendidikan di Jawa Barat:
1. Kesenjangan Akses di Daerah Terpencil
Banyak anak di pelosok negeri masih sulit mendapatkan pendidikan yang layak. “Pemerintah harus hadir dengan solusi strategis untuk memastikan pendidikan yang inklusif dan merata,” tegas Iwan.
2. Kualitas Guru
Kompetensi pedagogik guru dianggap masih memerlukan peningkatan. Iwan mendorong pelatihan berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan guru. “Guru adalah ujung tombak pendidikan. Kompetensi mereka harus terus dikembangkan,” katanya.
3. Infrastruktur Pendidikan
Masalah fasilitas seperti ruang kelas, laboratorium, dan buku pelajaran menjadi kendala besar, terutama di daerah terpencil.
4. Kurikulum yang Relevan
Iwan menekankan perlunya pembaruan kurikulum agar sesuai dengan kebutuhan dunia kerja dan perkembangan teknologi.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, Iwan mengusulkan:
– Percepatan pembangunan infrastruktur pendidikan di daerah tertinggal.
Pelatihan intensif dan berkelanjutan bagi guru.
Baca juga : Pengamen di Bandung Rusak Kaca Mobil Pengemudi, Ditangkap Polisi
– Peningkatan kesejahteraan tenaga pengajar.
– Implementasi kurikulum berbasis kompetensi yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja.
– Program Wajib Belajar 13 Tahun untuk memastikan akses pendidikan hingga SMA/SMK.
Iwan menegaskan bahwa pendidikan adalah investasi jangka panjang yang tidak bisa ditunda. “Generasi muda adalah masa depan bangsa. Kita harus memastikan mereka siap bersaing, baik di tingkat nasional maupun global,” pungkasnya.
Kunjungan kerja ini menjadi momen penting untuk mengevaluasi dan meningkatkan kualitas pendidikan di Jawa Barat, sebagai fondasi utama untuk membangun bangsa yang maju dan sejahtera.