Viral Tembok Pembatas Akses Rumah Warga di Kampung Taraju, Akhirnya Dibuka Setelah Mediasi

Bandung, Denting.id – Aksi penutupan akses jalan menuju rumah warga di Kampung Taraju, Desa Tarajusari, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, yang sempat viral di media sosial, akhirnya menemui titik terang. Tembok setinggi 1,5 meter yang dibangun di depan rumah warga tersebut dibuka setelah mediasi antara kedua belah pihak, Kamis (2/1/2025).

Baca juga : Menko Yusril Minta Semua Pihak Hormati Putusan MK Terkait PHP Pilkada 2024

Tembok pembatas itu dibangun pada Rabu (1/1/2025) dan menutup akses jalan menuju rumah salah satu keluarga. Aksi ini diduga terkait dengan masalah internal keluarga yang sudah lama berseteru. Namun, setelah proses mediasi yang difasilitasi oleh pemerintah desa, kedua keluarga akhirnya sepakat untuk berdamai dan membuka kembali akses jalan tersebut.

Kepala Desa Tarajusari, Uli Mulia, menjelaskan bahwa kedua keluarga tersebut kerap terlibat perselisihan. Puncaknya terjadi pada Rabu kemarin, saat salah satu keluarga membangun tembok untuk menutup akses jalan.

“Tembok itu baru dibangun dua hari yang lalu, namun sudah dibongkar kemarin (Kamis, 2 Januari 2025). Kami memberikan akses jalan sekitar satu meter, cukup untuk dilalui motor,” ungkap Uli saat dikonfirmasi oleh detikJabar, Jumat (3/1/2025).

Uli menambahkan bahwa masalah tersebut murni permasalahan keluarga dan pihak desa tidak bisa memberikan informasi lebih lanjut mengenai hal itu. Namun, keduanya telah sepakat untuk berdamai setelah melalui mediasi yang dilakukan beberapa kali.

“Memang itu masalah internal keluarga, kami juga tidak tahu masalah pastinya. Yang jelas, sudah ada kesepakatan damai setelah mediasi,” ujar Uli.

Sebelum tembok dibangun, pihak desa sudah terlebih dahulu melakukan mediasi pada 31 Desember 2024, namun salah satu pihak tetap ngotot untuk menutup akses jalan. “Setelah tembok dibangun, baru ada kesadaran dari kedua belah pihak untuk menyelesaikan masalah ini,” tambahnya.

Mediasi akhirnya berhasil membuahkan hasil, dengan disaksikan oleh camat, pihak TNI, Polri, serta pemerintah desa. Kedua keluarga kini telah sepakat untuk saling berdamai dan mengakhiri perselisihan mereka.

Baca juga : Wacana Libur Sekolah Sebulan Selama Ramadan, Pro dan Kontra Muncul di Masyarakat

“Alhamdulillah, keduanya sudah sadar dan kembali rukun,” tutup Uli.

 

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *