Viral, Kepala Dinas Perindagkop Halmahera Barat Pukul Warga yang Sampaikan Aspirasi Kelangkaan Minyak Tanah

Jakarta, Denting.id – Sebuah video yang merekam aksi Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM (Kadisperindagkop) Halmahera Barat, Demisiis O Baku, memukul seorang warga, viral di media sosial pada Rabu, 8 Januari 2025. Kejadian tersebut terjadi di Kantor Disperindagkop Halmahera Barat, saat seorang warga bernama Hardi menyampaikan aspirasinya terkait kelangkaan minyak tanah.

Baca juga : Viral Penemuan Jenazah Utuh Setelah 7 Tahun Dikubur di Makam Desa Ploso, Kudus

Dalam video berdurasi satu menit tersebut, terlihat Demisiis O Baku memukul Hardi yang sedang mengungkapkan keluhannya mengenai langkanya minyak tanah di daerahnya. Kejadian bermula ketika Hardi datang seorang diri ke kantor Perindagkop di Desa Hatebicara, Kecamatan Jailolo, untuk mengungkapkan masalah yang tengah dihadapi oleh warga setempat.

“Saya datang sendiri untuk aksi di Kantor Perindagkop karena minyak tanah langka dan harganya melambung tinggi, bisa mencapai Rp9.000 hingga Rp10.000 per liter,” kata Hardi saat diwawancarai setelah kejadian, Rabu (8/1/2025).

Hardi membawa megafon dan menempelkan spanduk yang bertuliskan aspirasi terkait kelangkaan minyak tanah. Namun, spanduk tersebut segera dilepas oleh salah seorang staf kantor. Hardi kemudian mencoba untuk mencegah hal itu, dengan menyatakan bahwa aksi yang dilakukannya adalah inisiatif pribadi.

“Saya sampaikan kalau aksi ini saya sendiri, jadi jangan buka spanduk saya, karena saya di sini hanya menyampaikan aspirasi,” jelas Hardi.

Namun, menurut keterangan Hardi, setelah ia menempelkan spanduk tersebut, Kadis Demisiis O Baku memerintahkan staf untuk mencopot spanduknya. Ketika Hardi mencoba menghalangi, baik Kadis maupun stafnya diduga melakukan pemukulan terhadapnya.

Setelah kejadian tersebut, Hardi langsung melaporkan penganiayaan itu ke Polres Halmahera Barat. “Saya sudah laporkan ke polisi, dan saya berharap kejadian ini bisa diproses dengan baik,” ungkap Hardi.

Kejadian ini menjadi perhatian publik setelah video yang merekam aksi pemukulan tersebut tersebar luas di media sosial. Warganet mengecam tindakan tersebut, menilai bahwa pengungkapan aspirasi seharusnya bisa dilakukan dengan cara yang lebih damai dan konstruktif, tanpa kekerasan.

Baca juga : Waspada! Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Menkes: Anak-Anak Jadi Korban

Hingga berita ini diturunkan, pihak Polres Halmahera Barat belum memberikan keterangan resmi terkait proses hukum yang akan diambil dalam kasus ini.

 

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *