BOGOR, Denting.id – Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Kabupaten Bogor semakin menjadi perhatian serius, terutama setelah insiden terbaru di wilayah Sukaraja. Dalam kejadian tersebut, seorang istri mengalami luka serius akibat kekerasan yang dilakukan oleh suaminya menggunakan senjata tajam.
Menanggapi permasalahan ini, Kepala Biro Psikologi Rumah Cinta Bogor, Retno Lelyani Dewi, menyatakan keprihatinannya. “Kekerasan dalam rumah tangga semakin kejam dan tidak berperikemanusiaan,” ungkapnya, Jumat (10/01/2025).
Baca juga : Makan Bergizi Gratis, Iwan Suryawan, Solusi Baru untuk Kurangi Angka Stunting di Jawa Barat
Menurut Retno, ada beberapa faktor yang melatarbelakangi terjadinya KDRT, khususnya terhadap perempuan, yang sering kali dilakukan oleh suami.
Faktor Penyebab KDRT
1. Ketidakseimbangan Kekuasaan
Retno menjelaskan, budaya patriarki sering kali menempatkan suami dalam posisi yang lebih tinggi dibandingkan istri. Hal ini menyebabkan suami merasa memiliki kuasa penuh atas istrinya, yang kemudian membuka peluang terjadinya kekerasan.
2. Ketergantungan Ekonomi
Ketergantungan ekonomi dan pendidikan pada suami membuat istri berada dalam posisi yang lemah, sehingga rentan menjadi korban KDRT.
3. Kekerasan Sebagai Solusi Konflik
Dalam banyak kasus, kekerasan digunakan sebagai cara untuk menyelesaikan konflik atau memaksa istri memenuhi harapan suami.
4. Persaingan dalam Hubungan
Ketidaksetaraan dalam hubungan suami-istri, baik dalam pendidikan, ekonomi, maupun sosial, dapat memicu persaingan yang berujung pada kekerasan.
Baca juga : HMPV Sudah Ada di Indonesia, Menkes Pastikan Bukan Virus Baru dan Mematikan
Strategi Pencegahan KDRT
Rumah Cinta Bogor telah menyusun berbagai strategi untuk mencegah KDRT, yang meliputi:
. Psiko-edukasi
Edukasi ini bertujuan meningkatkan kesadaran pasangan tentang hubungan sehat, komunikasi asertif, serta pengelolaan konflik. Selain itu, kampanye di media sosial juga dilakukan untuk mengurangi stigma terhadap korban KDRT dan mendorong mereka mencari bantuan.
. Dukungan Psikologis
Dukungan ini diberikan melalui konseling, pelatihan keterampilan emosional, seperti relaksasi, serta pembentukan kelompok dukungan untuk berbagi pengalaman dan memberikan dukungan emosional.
. Pemberdayaan Ekonomi
Retno menyebut, pemberdayaan ekonomi melalui pelatihan keterampilan yang bernilai ekonomi bagi istri, serta edukasi kepada suami tentang dampak negatif KDRT, menjadi langkah penting dalam pencegahan.
Baca juga : DWP Kabupaten Bogor Gelar Rapat Kerja Perdana Tahun 2025
“Kami ingin memberikan pemahaman bahwa suami memiliki peran sebagai pelindung, bukan pelaku kekerasan,” tegas Retno.
Rumah Cinta Bogor terus berkomitmen untuk menciptakan rumah tangga yang sehat dan bebas dari kekerasan, serta mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam pencegahan KDRT.