Viral Murid SD di Medan Belajar di Lantai karena Nunggak SPP, Kepala Sekolah Minta Maaf

Medan.Denting.id – Seorang siswa kelas 4 SD di Kota Medan, Sumatera Utara, menjadi sorotan setelah video dirinya belajar di lantai viral di media sosial. Siswa tersebut dihukum belajar di lantai karena belum melunasi SPP selama tiga bulan. Kejadian ini memicu protes dari orang tua murid dan masyarakat.

Dalam video yang beredar pada Jumat (10/1/2025), terlihat siswa tersebut duduk di lantai di dalam kelas. Orang tua murid yang merekam video itu mempertanyakan aturan tersebut kepada wali kelas, yang terlihat sedang berada di dalam kelas saat kejadian.

Kronologi Kejadian

Diketahui, siswa tersebut adalah anak dari seorang tukang bangunan. Keterlambatan pembayaran SPP selama tiga bulan menjadi alasan wali kelas memberikan sanksi belajar di lantai. Orang tua siswa mengungkapkan bahwa aturan ini dibuat sepihak oleh wali kelas tanpa sepengetahuan kepala sekolah.

Raffi Ahmad Akui Penggunaan Mobil RI 36, Ini Faktanya

“Tidak ada aturan dari sekolah seperti itu. Anak saya diperlakukan begitu hanya karena belum bayar SPP. Saya kecewa sebagai orang tua,” ujar perekam video.

Kepala Sekolah Minta Maaf

Setelah kejadian ini viral, Kepala Sekolah, Juli Sari, memberikan klarifikasi dan menyampaikan permintaan maaf atas tindakan wali kelas.

“Itu sebenarnya nggak ada peraturan sekolah, miskomunikasi saja sebenarnya. Anak itu kan tidak menerima rapor waktu pengambilan rapor dikarenakan dia belum lunas uang SPP,” jelas Juli.

Juli memastikan bahwa tidak ada kebijakan sekolah yang mengizinkan siswa belajar di lantai sebagai bentuk hukuman, terutama terkait masalah keuangan. Ia menegaskan siswa tersebut tetap bisa mengikuti pendidikan di sekolah tanpa perlakuan diskriminatif.

Reaksi Publik dan Tindakan Lanjutan

Kasus ini menuai kecaman dari berbagai pihak yang menilai bahwa tindakan wali kelas tidak pantas, terlebih kepada siswa yang masih duduk di bangku SD. Masyarakat mengingatkan pentingnya menjaga hak pendidikan anak tanpa melihat latar belakang ekonomi.

Pihak sekolah juga berjanji akan mengevaluasi kebijakan internal serta memberikan pembinaan kepada wali kelas terkait tindakan tersebut. “Kami pastikan kejadian seperti ini tidak akan terulang lagi di masa mendatang,” pungkas Juli.

Patrick Kluivert Tiba Di Indonesia, Suporter Sambut Antusias

Kejadian ini menjadi pengingat bahwa pendidikan adalah hak semua anak dan harus diberikan tanpa diskriminasi, terlepas dari kondisi ekonomi orang tua.

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *