Denting.id – Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, mengklaim bahwa tercapainya gencatan senjata di Gaza merupakan hasil langsung dari kemenangannya dalam Pilpres AS 2024. Dalam unggahan di platform media sosial Truth Social pada Rabu (15/1/2025), Trump menyatakan, “Kami telah mencapai kesepakatan mengenai para sandera di Timur Tengah, yang akan segera dibebaskan. Terima kasih!” Pernyataan tersebut dirilis bersamaan dengan pengumuman resmi Presiden Joe Biden di Gedung Putih.
Trump sebelumnya mengancam akan mengambil langkah tegas terhadap Gaza jika Hamas tidak membebaskan para tawanan sebelum pelantikannya pada 21 Januari 2025. Ia menyebut gencatan senjata tersebut sebagai pencapaian “LUAR BIASA,” yang hanya mungkin terjadi karena “Kemenangan Bersejarah” yang ia raih pada pemilu November lalu.
Baca juga : Tukar Minyak Jelantah Dapat Rp6.000 per Liter, Begini Cara Jual ke Pertamina
Pembebasan Sandera dan Respons Gaza
Trump juga menyatakan rasa puas atas pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas sejak serangan terhadap Israel pada 7 Oktober 2023. Serangan tersebut menewaskan lebih dari 1.200 orang, mayoritas warga sipil, menurut data resmi Israel yang dirilis oleh AFP. Sebanyak 251 orang disandera, termasuk warga negara Amerika, dengan 94 orang masih berada di Gaza dan 34 lainnya dilaporkan tewas.
Sebagai tanggapan, militer Israel melancarkan serangan besar-besaran yang mengakibatkan lebih dari 46.700 korban jiwa di Gaza, sebagian besar warga sipil, berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Gaza yang diverifikasi oleh PBB.
Dalam keterangannya, Trump menegaskan bahwa kesepakatan ini dirancang untuk melindungi warga Amerika dan sekutu-sekutunya. Ia juga mengisyaratkan rencananya untuk mendorong normalisasi hubungan antara Israel dan Arab Saudi, memanfaatkan momentum gencatan senjata ini untuk memperluas Kesepakatan Abraham, yang sebelumnya berhasil menormalisasi hubungan Israel dengan Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain.
Trump dijadwalkan untuk dilantik pada 21 Januari 2025 dan akan memimpin implementasi gencatan senjata tersebut. Ia menyatakan optimisme bahwa langkah ini akan memperkuat posisi Amerika dalam mendorong perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah.
Baca juga : Kebakaran di Glodok Plaza Jakarta Barat, Api Masih Berkobar Setelah 8 Jam