Perkelahian Siswi SMP di Karawang Viral, Dipicu Masalah Pria

Karawang, Denting.id – Sebuah video perkelahian sengit yang melibatkan sejumlah siswi SMP di Desa Medan Karya, perbatasan Kecamatan Batujaya dan Tirtajaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, viral di media sosial. Perkelahian tersebut dipicu oleh masalah pribadi terkait seorang pria dan terjadi di area pesawahan setempat.

Baca juga : Turis Cina Kencingi Eskalator MRT Singapura

Inna, salah satu siswi yang terlibat dalam perkelahian tersebut, menjelaskan kronologi kejadian yang bermula dari perselisihan antara dua temannya, Zahra dan Anisa. “Masalahnya ada di teman saya semua, Zahra, saya tidak tahu apa-apa. Pas di sekolahan, Zahra bilang persoalan cowok, tapi masalah itu sudah lama, baru diributkan sekarang,” ujar Inna saat dihubungi, Sabtu (18/1).

Awalnya, perkelahian tersebut direncanakan di Kampung Sawah, Kecamatan Tirtajaya, namun akhirnya diputuskan untuk dilaksanakan di Desa Medan Karya. Perkelahian tersebut melibatkan enam siswi yang saling bergantian adu jotos. Dalam keributan itu, seorang siswi bahkan terjatuh dan terperosok ke saluran irigasi pesawahan setempat.

Video perkelahian yang beredar menunjukkan sejumlah rekan siswi lainnya hanya merekam kejadian tersebut tanpa mencoba untuk memisahkan para pelaku, sementara warga yang melintas di lokasi juga tidak terlihat berupaya untuk mengintervensi.

Zahra, salah satu pelaku perkelahian, mengungkapkan bahwa ia dan teman-temannya sudah dipanggil oleh guru untuk dimintai keterangan terkait kejadian tersebut. Direncanakan, semua siswi yang terlibat dalam perkelahian akan dipanggil kembali oleh Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karawang, pihak sekolah, serta Muspika Kecamatan Tirtajaya untuk menindaklanjuti kejadian ini.

“Yang berantamnya berenam itu dari tiga sekolah SMP,” kata Zahra.

Baca juga : Pria Mengamuk dengan Pistol di Kemang, Polisi dan TNI Telusuri Kasus

Pihak berwenang akan mengusut lebih lanjut peristiwa ini untuk memberikan solusi dan memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

 

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *