Tingginya Angka Putus Sekolah di Bogor Selatan, Camat Minta Tambahan SMP dan SMA Baru

BOGOR, Denting.id – Tingginya angka putus sekolah di Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, menjadi perhatian serius Camat Bogor Selatan, Irman Khaeruddin. Dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RKPD 2026 yang digelar di Eka Wedding Galeri, Rancamaya, Irman meminta Pemerintah Kota Bogor untuk menambah bangunan SMP dan SMA di wilayah tersebut.

Irman menyebut bahwa Bogor Selatan saat ini menjadi penyumbang terbesar angka putus sekolah di Kota Bogor. Tingkat rata-rata lama sekolah di kota ini baru mencapai 10,72 tahun, sementara Bogor Selatan berada di bawah angka tersebut.

“Di kelurahan seperti Kertamaya, misalnya, tidak memiliki SMP sehingga anak-anak harus sekolah ke kelurahan lain. Saat ini, Bogor Selatan hanya memiliki empat SMP negeri dan dua SMA/SMK negeri. Jika ini dibiarkan, sistem zonasi akan semakin membebani sekolah-sekolah yang ada,” ungkap Irman.

Baca juga : Mobil Avanza Tabrak Pesepeda di Kelapa Gading Akibat Rem Blong

Ia mengusulkan agar setiap kelurahan di Bogor Selatan memiliki minimal satu SD, SMP, dan SMA/SMK. Pihaknya bahkan telah menyiapkan sejumlah lahan di Kertamaya dan Mulyaharja untuk pembangunan sekolah baru. Irman berharap usulan tersebut mendapat dukungan dari Dinas Pendidikan Kota Bogor.

Selain masalah pendidikan, Irman juga menyoroti isu kesehatan di Bogor Selatan. Ia menyebut masih banyak warga yang masuk kategori miskin ekstrem, serta angka stunting yang mencapai 225 kasus. Pihaknya menargetkan untuk mencapai zero new stunting di wilayah tersebut.

Dalam Musrenbang kali ini, Bogor Selatan mengajukan 187 usulan dari total 378 usulan awal. Selain pendidikan dan kesehatan, usulan tersebut juga mencakup pembangunan sarana dan prasarana untuk mengatasi kerentanan bencana, seperti longsor.

Baca juga : Polisi Selidiki Kasus Pembunuhan Satpam di Bogor, 5 Saksi Diamankan

“Bogor Selatan memiliki kontur yang rawan bencana, sehingga hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi kami semua,” tambahnya.

Irman juga berharap program pembangunan sekolah ini dapat dijalankan oleh pemerintahan baru. Ia mengusulkan pemanfaatan teknologi berbasis peta untuk mempermudah orang tua dalam mengetahui sebaran sekolah di wilayah mereka.

Baca juga : Kecelakaan Maut di Jl Sholeh Iskandar, Satu Orang Meninggal dan Tiga Luka-luka

“Dengan adanya peta ini, orang tua siswa bisa mengklik lokasi sekolah. Tahap awal, data ini bisa digunakan untuk mempersiapkan siswa kelas 5 dan 6 SD menghadapi PPDB tahun 2026,” pungkas Irman.

Musrenbang ini diharapkan menjadi langkah awal bagi Bogor Selatan untuk mengatasi berbagai permasalahan, khususnya dalam bidang pendidikan dan kesehatan, demi menciptakan masa depan yang lebih baik bagi warganya.

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *