Jakarta, Denting.id – Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan sepenuhnya dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Hal ini disampaikan dalam sidang kabinet tertutup yang digelar di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Rabu (22/1/2025).
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menjelaskan bahwa Presiden Prabowo secara tegas menolak penggunaan dana Corporate Social Responsibility (CSR) atau hibah asing untuk mendanai program tersebut. “Dana CSR hanya digunakan untuk mendukung infrastruktur mitra BGN, sementara anggaran program MBG sepenuhnya bersumber dari APBN,” kata Dadan.
Dadan juga mengungkapkan bahwa bantuan dari pihak asing akan difokuskan pada pelatihan dan pendampingan teknis, tanpa melibatkan pendanaan langsung terhadap program MBG.
Target dan Anggaran Program MBG:
1. Januari-April 2025: 3 juta penerima, dengan anggaran Rp 71 triliun.
2. April–Agustus 2025: 6 juta penerima.
3. Agustus-September 2025: 15-17 juta penerima.
4. Akhir 2025: Menjangkau hingga 82,9 juta penerima, dengan total anggaran Rp 100 triliun.
Program ini diperkirakan akan terus berkembang, dengan target untuk tahun 2026 menjangkau seluruh sasaran, yaitu 82,9 juta penerima sepanjang tahun, dengan anggaran mencapai Rp 400 triliun.
Presiden Prabowo juga menegaskan pentingnya efisiensi anggaran dalam kesuksesan program ini. Meskipun rincian efisiensi belum diungkapkan, Dadan menambahkan bahwa pemerintah berkomitmen untuk memastikan dana yang tersedia cukup untuk mendanai seluruh tahapan program.
“Presiden memastikan anggaran ini murni dari negara untuk rakyatnya,” ujar Dadan.
Program Makan Bergizi Gratis diharapkan dapat memberikan dampak signifikan terhadap perbaikan status gizi masyarakat, terutama bagi anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui. Program ini juga menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat.
