Denting.id – Mulai 1 Februari 2025, harga BBM non-subsidi resmi mengalami kenaikan di berbagai wilayah. PT Pertamina (Persero) menyesuaikan harga ini sesuai dengan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 dan Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020, yang mengatur formula harga dasar untuk bahan bakar minyak umum.
Daftar Harga BBM Non-Subsidi Terbaru
Berikut adalah harga terbaru BBM non-subsidi yang berlaku di wilayah Jabodetabek:
- Pertamax: Rp12.900 per liter (sebelumnya Rp12.500)
- Pertamax Turbo: Rp14.000 per liter (sebelumnya Rp13.700)
- Pertamax Green 95: Rp13.700 per liter (sebelumnya Rp13.400)
- Dexlite: Rp14.600 per liter (sebelumnya Rp13.600)
- Pertamina Dex: Rp14.800 per liter (sebelumnya Rp13.900)
Penyesuaian harga ini dilakukan guna menjaga keseimbangan ekonomi perusahaan serta menyesuaikan dengan dinamika harga minyak global.
Baca juga : Kelangkaan BBM Terjadi di SPBU Swasta Kota Bogor, Vivo Masih Tersedia
Faktor Penyebab Kenaikan Harga BBM
Dari akhir Desember 2024 hingga pertengahan Januari 2025, harga minyak mentah global mengalami kenaikan signifikan. Salah satu penyebab utamanya adalah sanksi ekonomi yang diperluas oleh Amerika Serikat terhadap ekspor minyak Rusia.
Beberapa faktor utama yang mendorong kenaikan harga minyak global meliputi:
- Sanksi AS terhadap Rusia: Departemen Keuangan AS menjatuhkan sanksi lebih luas terhadap ekspor minyak Rusia, termasuk terhadap produsen besar seperti Gazprom Neft dan Surgutneftegas serta 183 kapal pengangkut minyak Rusia.
- Dampak pada China dan India: Dua dari tiga importir minyak terbesar dunia, China dan India, diperkirakan akan mencari sumber minyak alternatif dari AS, Afrika, dan Timur Tengah, sehingga memicu lonjakan harga.
- Harga minyak Brent dan WTI meningkat: Akibat sanksi tersebut, harga minyak mentah dunia mengalami kenaikan yang berdampak langsung pada harga BBM di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Imbauan dan Harapan dari Pertamina
Dengan adanya kenaikan ini, Pertamina berharap masyarakat dapat memahami situasi global yang berdampak pada harga energi di dalam negeri. Selain itu, pemerintah terus berupaya menjaga stabilitas pasokan energi agar tetap terjangkau bagi masyarakat.
Sementara itu, masyarakat diimbau untuk menggunakan energi secara bijak dan memanfaatkan program-program efisiensi bahan bakar yang ditawarkan oleh pemerintah maupun pihak terkait.
Baca juga : Demo Mahasiswa soal 100 Hari Kerja Presiden Prabowo Subianto Memicu Kemacetan di Bogor