JAKARTA, Denting.id – Nama Dwi Citra Weni, pegawai PT Timah Tbk, kembali menjadi sorotan publik setelah video TikTok-nya viral di media sosial. Setelah sebelumnya menuai kontroversi karena menghina honorer yang menggunakan BPJS Kesehatan, kali ini Weni kembali membuat konten yang mengundang perhatian publik. Dalam video terbaru, Weni meledek honorer dengan konten yang bertajuk “Honorer Menjelang Akhir Hayat.”
Dalam video viral tersebut, Weni terlihat berada di meja kerjanya, mengenakan kemeja lengan panjang dan hijab bermotif dengan dasar navy. Di tengah jam kerja, dia asyik membuat konten TikTok sambil berjoget. Berbeda dengan video sebelumnya, kali ini Weni tidak berbicara, hanya berjoget mengikuti backsound musik yang diputar.
Di keterangan video, Weni menuliskan kalimat yang terkesan santai namun kontroversial, “Hidup ini jangan serius kale. Cukup tahu diri, tahu terima kasih, tahu minta maaf.”
Meskipun video ini pertama kali dibagikan di akun TikTok Weni yang kini diatur menjadi privat, para netizen telah merekam ulang video tersebut dan menyebarkannya ke platform lain. Salah satu akun X yang membagikan konten ini adalah @baco***, yang berhasil mendapatkan lebih dari 513 ribu tayangan. Ratusan komentar pun membanjiri unggahan tersebut.
Beberapa komentar netizen menanggapi dengan geram, “Enak juga, ya, kerja di BUMN. Gak pake target produktif, kerja santai, bisa bikin konten pas kerja. Makanya kok pada rugi BUMN, kualitas karyawannya tanpa kompetisi,” ujar @Will***.
Sementara itu, @yan*** menulis, “Bukannya tobat malah makin jadi-jadi. Ini gimana sih ceritanya PT Timah Tbk?”
Komentar lainnya datang dari @Jue*** yang menyebut, “Biasanya karyawan yang terlalu sering nampang bergaya, sehari-harinya gak jelas kerjanya dan cuma numpang hidup. Tapi saat ulang tahun perusahaan, paling heboh muncul biar terlihat eksis di depan para direksi.”
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Dwi Citra Weni maupun pihak PT Timah Tbk mengenai video yang telah viral ini. Kontroversi terkait konten tersebut masih terus menyita perhatian publik.