Rektor Unida Bogor Jadi Narasumber Konferensi Internasional di Malaysia, Paparkan Konsep 21 Karakter Tauhid

BOGOR (Denting.id) – Rektor Universitas Djuanda (Unida) Bogor, Assoc. Prof. Dr. Hj. R. Siti Pupu Fauziah, M.Pd.I, menjadi narasumber dalam The 4th International Conference on Sustainability in Technological, Environmental, Law, Management, Social and Economic Matters (ICOSTELM) 2025 yang berlangsung di Melaka, Malaysia, pada 6-8 Februari 2025.

Konferensi bergengsi ini diselenggarakan oleh Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI), Universiti Geomatika Malaysia (UGM), dan ASEANACA (Academic Association) dengan mengusung tema “Catalyzing Sustainable Growth in ASEAN: Integrating Green Economy, Transformative Education, and Legal Resilience for a Sustainable Future.”

Dalam kesempatan ini, Rektor Unida Bogor membawakan materi berjudul “Kearifan Lokal Penopang Pendidikan Bangsa (Studi Kasus Universitas Djuanda).”

Baca juga : Presiden Prabowo Tinjau Makan Bergizi Gratis di SD Bogor, Cek Pembelajaran hingga Kebersihan Sekolah

Mengangkat Kearifan Lokal dalam Pendidikan

Dalam paparannya, Assoc. Prof. Dr. Hj. R. Siti Pupu Fauziah menekankan peran pendidikan tinggi dalam membentuk SDM yang unggul dan berdaya saing di era globalisasi. Ia menjelaskan bahwa Indonesia, sebagai bagian dari Bangsa Melayu, memiliki kekayaan budaya luar biasa dengan 1.340 suku dan 115 bahasa daerah.

Keberagaman budaya ini tercermin dalam berbagai aspek, seperti tarian, alat musik, lagu daerah, rumah adat, pakaian tradisional, sistem kekerabatan, dan upacara adat. Namun, di tengah derasnya arus globalisasi, Unida Bogor mengambil inisiatif untuk memperkuat identitas budaya lokal melalui konsep “21 Karakter Tauhid.”

Konsep 21 Karakter Tauhid

Konsep 21 Karakter Tauhid merupakan pendekatan holistik dalam membangun karakter mahasiswa yang mengintegrasikan empat aspek utama:

  1. Kearifan Lokal – Mengakar pada budaya dan nilai tradisional bangsa.
  2. Kearifan Nasional – Menanamkan rasa cinta tanah air dan kebangsaan.
  3. Kearifan Internasional – Mempersiapkan mahasiswa agar mampu bersaing di tingkat global.
  4. Kearifan Spiritual – Menjadikan nilai-nilai agama sebagai fondasi utama dalam kehidupan.

“Integrasi kearifan lokal melalui 21 Karakter Tauhid merupakan langkah strategis Universitas Djuanda dalam menghadapi tantangan globalisasi. Pendekatan ini akan menghasilkan lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki karakter kuat yang berakar pada nilai-nilai budaya,” jelasnya.

Baca juga : Empat Orang Tewas Usai Pesta Miras Oplosan di Bogor

Komitmen Unida dalam Pendidikan Berbasis Budaya

Lebih lanjut, Rektor Unida menegaskan bahwa pengembangan dan evaluasi konsep ini akan terus dilakukan agar semakin relevan dan efektif dalam membentuk generasi penerus bangsa yang berdaya saing dan berbudaya.

“Langkah selanjutnya adalah memastikan implementasi konsep ini semakin efektif dalam membentuk mahasiswa yang memiliki identitas kuat sebagai bagian dari Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) sekaligus siap menghadapi tantangan global,” tutupnya.

Dengan partisipasi dalam konferensi internasional ini, Unida Bogor semakin meneguhkan posisinya sebagai institusi pendidikan yang berkomitmen pada pengembangan karakter berbasis kearifan lokal guna menciptakan SDM yang berkualitas dan berdaya saing di kancah global.

Baca juga : Ketua DPRD Bogor Dukung Festival Durian Leuwiliang Jadi Agenda Tahunan

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *