Bogor, Denting.Id – Festival Pesta Rakyat Cap Go Meh (CGM) Kota Bogor dimulai dengan salawat dan tarian tradisional di kawasan Pecinan, Jalan Suryakencana, Kota Bogor, Rabu, 12 Februari. Ratusan warga antusias mengikuti kegiatan tersebut.
Baca juga : Hadroh Hingga Tarian Meriahkan Cap Go Meh Bogor Street Festival
Cuaca Rabu sore di Kota Hujan cukup cerah. Panggung besar di sisi Jalan Suryakencana yang berhadapan dengan Vihara Dhanagun mulai terisi beberapa tamu VVIP, seperti istri Presiden ke-6 Sinta Nuriyah Wahid, Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, serta beberapa pejabat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bogor.
Ketua panitia Arifin Himawan dalam sambutannya menuturkan bahwa CGM 2025 mengusung tema “A New Beginning” serta menampilkan keberagaman budaya Nusantara.
Parade ini melibatkan sekitar 5.000 penampil dan panitia, serta 1.000 personel keamanan, menjadikannya salah satu festival seni budaya terbesar di Indonesia.
Sebanyak 77 kelompok seni dari dalam dan luar Kota Bogor akan berpartisipasi, dengan 41 kelompok berasal dari Bogor dan 34 lainnya dari sembilan provinsi di luar Jawa Barat.
Acara kali ini akan menghadirkan Joli Ma Zu, Dewi Lautan yang berasal dari Taiwan, sebagai salah satu daya tarik utama. Ma Zu dikenal dalam budaya Tionghoa sebagai dewi pelindung pelaut dan simbol keselamatan.
Selain itu, delapan dewa perang dengan atraksi unik “gerakan tanpa suara” juga akan tampil. Mereka diyakini dapat mengusir energi negatif.
Menuju petang, sekitar pukul 19.00, kawasan Pecinan Suryakencana semakin semarak. Para pengunjung, baik wisatawan lokal maupun internasional, memadati bibir Jalan Lawang Surya Kencana, dan parade kebudayaan sepanjang 2,1 kilometer segera dimulai.
Salah satu pengunjung, Evellyn asal Kota Bogor sangat senang bisa menonton pertunjukan budaya yang megah di Kota Bogor. Ia yang datang bersama orang tua dan adik-adiknya menilai festival budaya seperti ini mesti terus diselenggarakan.
Baca juga : Bogor Street Festival Cap Go Meh 2025: Panduan Lengkap Lokasi Panggung, Parkir, Rute, dan Layar Raksasa
“Acaranya bagus setip tahun, saya selalu antusias menyaksikan dan diharapkan acara-acara pesta budaya megah seperti ini bisa diselenggarakan dua kali dalam setahun,” katanya.
