Kyiv Tak Diundang ke Perundingan AS-Rusia di Arab Saudi, Zelensky Kecewa

Jakarta, Denting.id – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengklaim bahwa negaranya tidak diundang dalam perundingan antara Amerika Serikat (AS) dan Rusia yang dijadwalkan berlangsung di Arab Saudi minggu depan. Perundingan tersebut bertujuan membahas resolusi perang yang masih berkecamuk antara Moskow dan Kyiv. 

Pernyataan Zelensky muncul setelah Presiden Rusia Vladimir Putin dan mantan Presiden AS Donald Trump melakukan percakapan via telepon pada Rabu lalu. Ini menjadi komunikasi langsung pertama mereka yang diketahui sejak eskalasi perang Ukraina pada Februari 2022.

Pada Sabtu kemarin, diplomat tinggi dari kedua negara melanjutkan pembicaraan untuk mempersiapkan kemungkinan pertemuan puncak tingkat tinggi antara Rusia dan AS.

Moskow hingga kini belum mengonfirmasi rincian pertemuan tersebut. Namun, laporan media setempat menyebutkan bahwa delegasi AS, kemungkinan termasuk penasihat keamanan nasional, akan berangkat ke Arab Saudi dalam beberapa hari mendatang untuk berbicara dengan delegasi Rusia.

Zelensky: “Kami Tidak Punya Undangan”

Di sela-sela Konferensi Keamanan Munich pada Sabtu, Zelensky mengungkapkan ketidaktahuannya tentang pertemuan tersebut.

“Mungkin ada sesuatu di meja, tetapi tidak di meja kami. Saya tidak melihat undangan, faktur, dan sebagainya, bagi Ukraina untuk bertemu dengan yang lain,” kata Zelensky kepada wartawan, dikutip dari Russia Today, Minggu (16/2/2025).

“Kami tidak punya dokumen atau undangan apa pun,” tegasnya. “Aneh rasanya bagi saya untuk berbicara dalam format ini jika sebelumnya kami tidak memiliki negosiasi apa pun antara kami dan mitra strategis kami.”

Jurnalis Fox News, Nana Sajaia, mengutip seorang pejabat senior Ukraina yang tidak disebutkan namanya, menyatakan bahwa Kyiv sama sekali tidak diberi tahu tentang perundingan AS-Rusia tersebut.

Menurut laporan Politico, negara-negara besar Eropa juga tidak berencana bergabung dalam perundingan tersebut, sementara Bloomberg melaporkan bahwa pejabat Eropa bahkan belum menerima informasi resmi mengenai pertemuan itu.

Kyiv: Tidak Ada Negosiasi Tanpa Ukraina

Ukraina dan negara-negara Barat pendukungnya, termasuk pemerintahan Presiden AS Joe Biden, selama ini menegaskan bahwa tidak boleh ada diskusi tentang masa depan Ukraina tanpa partisipasi Kyiv.

Setelah panggilan teleponnya dengan Putin, Trump menghubungi Zelensky untuk menyampaikan isi percakapannya dengan pemimpin Rusia itu. Zelensky dilaporkan menegaskan keinginannya untuk menciptakan perdamaian, serupa dengan pernyataan Putin.

Namun, saat berbicara di Konferensi Keamanan Munich pada Jumat, Zelensky menegaskan bahwa dia hanya bersedia bernegosiasi langsung dengan Putin.

“Saya hanya akan bertemu dengan satu orang Rusia—dengan Putin,” katanya, menegaskan bahwa pertemuan itu hanya akan terjadi setelah Ukraina, AS, dan Uni Eropa menyusun “rencana bersama” untuk menghentikan perang.

Masa Jabatan Zelensky Dipertanyakan

Bulan lalu, Putin menyatakan bahwa meskipun “mungkin untuk bernegosiasi dengan siapa pun,” Zelensky tidak lagi memiliki legitimasi untuk mengesampingkan keputusan yang melarang pembicaraan dengan presiden Rusia.

Masa jabatan Zelensky semestinya berakhir pada Mei 2024, tetapi ia menolak menggelar pemilihan umum dengan alasan darurat militer.

Kremlin menegaskan bahwa setiap perjanjian damai potensial antara Moskow dan Kyiv harus bersifat mengikat secara hukum. Sementara itu, Trump menyatakan bahwa Ukraina tetap harus mengadakan pemilu. Ia juga menyebut bahwa peluang Zelensky untuk tetap berkuasa tidak besar, mengingat tingkat kepuasan domestik terhadapnya yang semakin menurun.

Perundingan di Arab Saudi ini menjadi momen krusial dalam menentukan arah konflik Ukraina-Rusia ke depan, terutama jika Kyiv tetap dikesampingkan dari meja negosiasi.

 

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *