Jakarta, denting.id – Pelantikan Rudy Susmanto dan Ade Ruhandi sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bogor berlangsung dalam momen bersejarah di Istana Negara, Kamis (20/2).
Dalam pidato perdananya, Rudy menegaskan pentingnya kolaborasi dengan DPRD untuk membangun daerah yang lebih maju.
Usai dilantik, Rudy menyatakan bahwa dirinya bersama Jaro Ade siap mengabdi sepenuh hati demi kemajuan Kabupaten Bogor.
Baca juga : Selesai Diperiksa KPK, Hasto Kristiyanto Nyatakan Siap Ditahan
“Saya, Rudy Susmanto, dan Ade Ruhandi telah mengucap sumpah janji di hadapan Allah SWT, Presiden Republik Indonesia, serta petinggi negara lainnya,” ujar Rudy dalam sambutannya.
“Kami berjanji untuk selalu melayani masyarakat dengan baik,” tambahnya.
Pelantikan Rudy-Ade menjadi momen penting dalam sejarah pemerintahan Indonesia.
Baca juga : Dedie A. Rachim Dan Jenal Mutaqin Mengikuti Doa lintas Agama di Balai Kota Bogor
Untuk pertama kalinya, Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, Wakil Bupati, Wali Kota, dan Wakil Wali Kota dari berbagai daerah dilantik secara serentak oleh Presiden Republik Indonesia.
Rudy menilai momentum ini bukan hanya bersejarah bagi Indonesia, tetapi juga bagi Kabupaten Bogor.
Ia menegaskan bahwa kepemimpinan yang baru harus menjadi titik awal perubahan positif yang dapat dirasakan oleh masyarakat.
Baca juga : Sah! Prabowo Lantik 961 Kepala Daerah, Diantaranya Dedie-Jaenal
Dalam pidato perdananya, Rudy juga menyoroti pentingnya kerja sama antara pemerintah daerah dan DPRD dalam membangun Kabupaten Bogor.
Ia menekankan bahwa serah terima jabatan dan rapat paripurna istimewa DPRD Kabupaten Bogor yang berlangsung dalam satu sesi di Gedung DPRD adalah simbol penting perjalanan politik daerah.
“Ini adalah bukti nyata bahwa membangun Kabupaten Bogor memerlukan kolaborasi dan kerja sama yang erat antara pemerintah Kabupaten Bogor dan DPRD,” tegas Rudy.
Dengan semangat kebersamaan, Rudy dan Jaro Ade berkomitmen untuk bekerja keras dalam mewujudkan perubahan yang lebih baik demi kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bogor.
Baca juga : Dedie-Jaenal Dilantik, Jalan Kaki dari Monas ke Istana Negara