Skorsing 30 Hari, SMP Mardi Waluya Cibinong Beri Sanksi Tegas pada Siswa Pelaku Pemukulan

Bogor, Denting.Id – SMP Mardi Waluya Cibinong Bogor memberikan sanksi skorsing selama 30 hari kepada Reynard Cedric Sudirja setelah ia terlibat dalam insiden pemukulan saat pertandingan basket antar pelajar di Bogor.

Kepala SMP Mardi Waluya Cibinong, Rina Astuti, menegaskan bahwa sanksi ini bertujuan untuk memberikan efek jera serta mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

“Kami menyadari bahwa tindakan tersebut harus mendapatkan sanksi tegas agar menjadi pembelajaran bagi siswa yang bersangkutan dan juga mencegah insiden serupa terjadi lagi di masa depan,” ujar Rina Astuti dalam keterangannya, Senin, 24 Februari.

Berdasarkan hasil mediasi dan kesepakatan dengan pihak keluarga korban, sekolah telah menetapkan beberapa sanksi bagi siswa yang terlibat.

“Sanksi yang diberikan berupa skorsing selama 30 hari dengan teguran keras. Selama masa skorsing, siswa diwajibkan mengikuti program pembinaan yang mencakup pelatihan emosional, psikologis, dan pembinaan karakter,” jelas Rina.

Selain itu, Reynard juga dikeluarkan dari tim basket dan dilarang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler basket selama masih menjadi siswa di SMP Mardi Waluya Cibinong.

“Jika siswa yang bersangkutan kembali melakukan tindakan kekerasan, maka ia akan dikeluarkan dari sekolah,” tambahnya.

Rina menegaskan bahwa sekolah akan terus memantau perkembangan siswa selama masa skorsing untuk memastikan efektivitas program pembinaan.

Orang tua juga dihimbau untuk berkoordinasi dengan pihak sekolah serta psikolog guna membantu anak dalam mengelola emosi dan perilaku mereka dengan lebih baik.

Selain sanksi terhadap siswa, sekolah juga mengambil tindakan tegas terhadap pelatih basket, SMN, yang dinilai memiliki keterlibatan dalam insiden ini. Pelatih tersebut resmi diberhentikan per 21 Februari 2025.

“Kami percaya bahwa pelatih memiliki peran penting dalam membentuk mental dan perilaku siswa, baik di dalam maupun di luar lapangan,” ujar Rina.

Pihak sekolah menegaskan komitmennya dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi seluruh siswa.

“Kami berharap insiden ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak agar bersama-sama kita dapat menjaga lingkungan sekolah yang lebih baik,” tutup Rina Astuti.

SMP Mardi Waluya Cibinong berjanji akan terus melakukan pemantauan serta memberikan informasi lebih lanjut jika diperlukan guna memastikan langkah-langkah perbaikan berjalan secara optimal.

Sebelumnya, seorang siswa SMP Mardi Waluya Cibinong, Reynard Cedric Sudirja, tertangkap kamera melakukan pemukulan menggunakan sikut ke kepala siswa SMPN 1 Bogor berinisial S dalam pertandingan basket antarsekolah. Video insiden ini viral di media sosial.

Aksi pemukulan tersebut menyebar luas setelah seorang selebgram bernama Foren mengunggah kronologi kejadian melalui akun Instagram-nya, @fodelba. Dalam unggahannya, Foren menceritakan bahwa keponakannya, S, dipukul secara brutal oleh Reynard, yang kemudian memicu perhatian publik.

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *