Jakarta, Denting.id – Presiden Prabowo Subianto mengungkapakan bahwa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo tak pernah cawe-cawe. Justru dirinya yang meminta dan belajar daru dua presiden selama 20 tahun terakhir.
Dalam pidatonya di hadapan peserta Kongres VI Partai Demokrat di Jakarta, termasuk di depan SBY pada Selasa malam, Prabowo menegaskan bahwa SBY tidak melakukan “cawe-cawe” atau ikut campur ketika dirinya meminta nasihat.
“Jangan ada pikiran ih cawe-cawe lah, apa enggak ada. Saya minta dicawe-cawe, saya datang ke Pak SBY minta masukan. Benar Pak SBY? Bapak enggak pernah titip-titip apa-apa ke saya, enggak pernah, saya datang,” ujar Prabowo.
Prabowo juga membantah bahwa Joko Widodo melakukan cawe-cawe saat dirinya berdiskusi dengan mantan Wali Kota Solo tersebut. Menurutnya, kedekatannya dengan SBY dan Jokowi bertujuan untuk mempelajari kepemimpinan dari kedua mantan presiden tersebut.
“Pak SBY memimpin 10 tahun, Pak Jokowi memimpin 10 tahun, 20 tahun pengalaman. Hanya orang yang bodoh yang tidak mau belajar dari 20 tahun pengalaman,” katanya.
Atas dasar itu, Prabowo mengundang SBY dan Jokowi untuk bersama-sama meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin (24/2/2025).
Dalam acara tersebut, Prabowo berada diapit oleh Joko Widodo di sisi kirinya dan SBY di sisi kanannya saat mereka menekan tombol bersama untuk meresmikan BPI Danantara.
Prabowo menjelaskan bahwa Danantara, sebagai dana kekayaan negara atau sovereign wealth fund Indonesia, akan mengelola aset senilai lebih dari 900 miliar dolar AS, dengan proyeksi dana awal mencapai 20 miliar dolar AS.
“Ini bisa dilakukan karena presiden-presiden sebelumnya yang mengamankan, yang menjaga Republik kita, yang sekian tahun tidak diinvasi negara lain, yang sekian tahun tidak mengganggu bangsa lain,” ujar Prabowo.
