Maraknya sekolah di Jawa Barat yang mengadakan acara dengan biaya besar, seperti study tour ke luar daerah, menjadi perhatian Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Ia menegaskan bahwa sekolah tidak dilarang mengadakan kegiatan seperti kenaikan kelas, kelulusan, atau perpisahan, tetapi harus dilakukan dengan cara yang tidak membebani orang tua siswa.
Dedi Mulyadi mengajak seluruh sekolah untuk mengutamakan semangat gotong royong dalam penyelenggaraan acara.
Baca juga : Rekomendasi Menu Buka Puasa Sehat dan Lezat
Ia mencontohkan bahwa siswa bisa membuat dekorasi, membangun panggung, serta menyediakan fasilitas seni dan sastra secara bersama-sama.
Selain itu, hiburan yang ditampilkan dalam acara sekolah juga sebaiknya berasal dari kreativitas siswa sendiri, bukan mendatangkan pengisi acara dari luar yang berbiaya mahal.
“Bersekolah itu harus membangun kreativitas,” ujar Dedi Mulyadi. Menurutnya, jika acara sekolah selalu melibatkan biaya tinggi, maka akan muncul masalah keuangan bagi orang tua siswa.
Baca juga : Keutamaan Membaca Al-Qur’an di Bulan Ramadhan dan Waktu-Waktu yang Dianjurkan
Gubernur Jawa Barat ini juga mengapresiasi pihak-pihak yang mendukung pendidikan berbasis karakter di Jawa Barat.
Ia berharap seluruh siswa dapat memiliki nilai-nilai cageur, bageur, bener, pinter, singer, yang dikenal dengan konsep Pancawaloya.
Dengan penerapan semangat gotong royong, Dedi Mulyadi berharap acara sekolah tetap bisa berjalan meriah dan berkesan tanpa membebani orang tua secara finansial.