Bogor, Denting.id – Awal Ramadan 1446 hijriyah yang jatuh pada 1 Maret 2025, bahan baku menu takjil seperti kolang kaling dan timun suri di Kota Bogor, Jawa Barat, harganya pun ikut melonjak.
Di Pasar Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, banyak pedagang mulai menjajakan kolang kaling sebagai salah satu bahan untuk manisan atau takjil berbuka puasa, dan harganya mengalami kenaikan hampir 100 persen. Sementara itu, harga timun suri juga naik sekitar 30 persen.
Menurut pantauan Denting.id, Sabtu (1/3/2025), kolang kaling kini dijual dengan kenaikan harga antara Rp2.000 hingga Rp7.000 per kilogram. Harga yang sebelumnya Rp8.000 per kilogram, kini berkisar antara Rp10.000 hingga Rp15.000 per kilogram.
Bersamaan dengan masuknya bulan suci Ramadan, pasar-pasar tradisional seperti Pasar Ciawi di Kota Bogor menjadi tempat ramai yang menjual berbagai bahan untuk membuat takjil atau manisan berbuka puasa.
Rosita, penjual kolang kaling di Pasar Ciawi, mengungkapkan bahwa penjualan kolang kaling di bulan Ramadan mengalami peningkatan yang signifikan.
“Sangat lumayan untuk penjualan kolang kaling di setiap bulan Ramadan. Tentunya banyak yang mencari untuk dijadikan manisan atau takjil berbuka,” ujarnya.
Ia menambahkan, harga kolang kaling biasanya dijual dengan harga Rp8.000 per kilogram pada hari biasa, namun seiring dengan kenaikan harga, ia menjualnya sesuai dengan harga pasar di bulan Ramadan.
Selain kolang kaling, timun suri juga banyak diminati oleh pembeli di pasar Ciawi. Timun suri dikenal sebagai bahan untuk sop buah atau sebagai pencuci mulut yang segar setelah berbuka puasa.
Timun suri dijual dengan harga sekitar Rp10.000 per kilogram, yang naik Rp3.000 dari harga biasanya Rp7.000 per kilogram di Pasar Ciawi.
“Biasa saya jual Rp7.000 per kilogram di hari biasa, namun menjelang Ramadan atau seminggu sebelum Ramadan, harga timun suri ini pasti mengalami kenaikan harga mulai dari Rp2.000 hingga Rp3.000 per kilogramnya,” ujar salah satu pedagang timun suri, Ahmad.
Apa itu kolang kaling?
Kolang kaling adalah buah aren yang diolah dengan cara direbus dan direndam agar hilang gatalnya. Setelah diproses beberapa hari, kolang kaling baru bisa dikonsumsi.
Buah berwarna putih bening ini memiliki tekstur kenyal dan sering digunakan untuk menu manisan atau campuran es.
Meskipun tidak memiki rasa manis khas buah, kolang kaling menjadi bahan baku es yang diburu untuk dicampur dengan perasa lain.