Bogor, denting.id – Tragedi longsor melanda Kampung Babakan Poncol RT 1/2, Kelurahan Ciluar, Kecamatan Bogor Utara, menelan korban jiwa, Senin (4/3).
Peristiwa ini mengakibatkan seorang bayi berusia 11 bulan, Saka, meninggal dunia, sementara ibunya, Novi (40), mengalami luka serius dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit FMC.
Dalam kunjungannya, Jenal Mutaqin menyampaikan belasungkawa mendalam atas musibah ini. “Saya, atas nama pribadi dan Pemerintah Kota Bogor, turut berduka cita.
Baca juga : BPBD Jabar dan Bogor Terus Mencari Korban Hilang Banjir Cisarua
Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” ujar Jenal.
Ia juga mengungkapkan bahwa hingga saat Novi dirujuk ke rumah sakit, kondisinya masih belum sadarkan diri. “Kami akan memastikan ibu korban mendapatkan perawatan terbaik.
Jika diperlukan tindakan lebih lanjut, kami siap merujuknya ke RSUD Kota Bogor,” tambahnya.
Selain kejadian di Ciluar, laporan hingga Selasa (4/3) pukul 01.00 WIB mencatat ada 11 bencana di berbagai titik Kota Bogor akibat cuaca ekstrem.
Jenal pun mengimbau warga dan aparat setempat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana susulan, terutama bagi mereka yang tinggal di bantaran sungai dan daerah rawan longsor.
“Kami akan segera menggelar rapat koordinasi dengan seluruh OPD untuk langkah antisipasi dan mitigasi bencana. Perbaikan infrastruktur juga akan dipercepat melalui anggaran BTT,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor, Hidayatulloh, menjelaskan bahwa longsor terjadi akibat hujan deras yang menyebabkan pergeseran tanah di bagian atas.
Tembok penahan tanah setinggi lima meter runtuh dan menimpa kamar yang dihuni satu keluarga.
“Peristiwa ini terjadi sangat cepat. Begitu mendapat laporan pada pukul 23.00 WIB, tim segera turun ke lokasi untuk evakuasi dan penanganan darurat,” kata Hidayatulloh.
Hingga kini, tim BPBD, aparat setempat, dan warga masih bersiaga di lokasi untuk mengantisipasi kemungkinan longsor susulan.
Baca juga : Banjir Bogor, Wamen PU Sebut Sungai-Sungai Terhalang Konstruksi Jembatan