Ribuan Warga Gaza Berbuka Puasa di Tengah Reruntuhan Perang

Rafah, Denting.id – Ramadan tahun ini dimulai di tengah gencatan senjata yang rapuh setelah perang selama lebih dari 15 bulan yang telah menewaskan puluhan ribu warga Palestina dan menghancurkan Jalur Gaza.

Di Rafah, salah satu wilayah yang paling padat oleh pengungsi akibat konflik, hampir 5.000 warga Palestina berkumpul di antara puing-puing bangunan yang hancur untuk berbuka puasa bersama pada Sabtu lalu.

Duduk berhadapan di sepanjang meja yang diletakkan di tengah reruntuhan, mereka menunggu azan magrib berkumandang sebelum menikmati hidangan berbuka yang disiapkan oleh para sukarelawan. Di tengah kondisi yang sulit, para relawan berupaya menghadirkan sedikit kebersamaan dan harapan di bulan suci ini.

“Hari ini sangat luar biasa karena kami bisa menjamu lebih dari 5.000 orang dengan 5.000 hidangan berbuka. Kami ingin menghadirkan kegembiraan di wajah orang-orang di sini, meski di tengah kehancuran,” kata Walid Abdel Wahab, penyelenggara acara berbuka puasa di Rafah.

Ini merupakan Ramadan kedua bagi warga Palestina sejak pecahnya perang antara Israel dan Hamas, yang oleh Amerika Serikat ditetapkan sebagai kelompok teroris. Konflik ini meletus setelah serangan pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel, di mana Hamas menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 lainnya.

Sejak itu, serangan militer Israel ke Gaza telah menyebabkan lebih dari 48.000 warga Palestina tewas dan menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Baca juga : Hukum Mencicipi Makanan Saat Berpuasa, Apakah Membatalkan?

Baca juga : Puasa bagi Ibu Menyusui, Aman atau Berisiko? Ini Faktanya

Meski gencatan senjata saat ini masih bertahan, masa depan Gaza tetap penuh ketidakpastian. Namun, bagi warga yang berkumpul di Rafah, Ramadan tetap menjadi momen kebersamaan, meski di tengah reruntuhan perang.

 

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *