Bogor, Denting.id — Keberadaan tempat wisata Hibisc Fantasy diketahui telah membuat warga setempat geram. Tempat tersebut dibongkar Gubernur Jabar Dedi Mulyadi (Demul) pada Kamis (6/3/2025), karena dianggap melanggar aturan sehingga menambah faktor penyebab banjir.
Baca juga: Fakta-Fakta Hibisc Fantasy Dibongkar Demul, Pernah Ditegur Tapi Terus Beroperasi
Baca juga: Pelanggaran Hibisc Fantasy yang Dibongkar Dedi Mulyadi, Salah Gubernur Sebelumnya?
Pembongkaran juga menyusul bencana banjir bandang yang melanda kawasan Cisarua, Puncak sejak Minggu (2/3/2025). Namun seorang warga Bogor RA (28) mencurigai tindakan pembongkaran tersebut.
Menurut dia, seperti kurang masuk di akal perintah pembongkaran langsung spontan begitu saja. Dia mempertanyakan upaya dari PT Jaswita sebagai pengelola area wisata, yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
“Masa bisa dalam sehari gubernur perintah ancurin langsung direalisasikan. Nggak ada mode bertahan yang serius dr Hibisc nya. Apalagi kalau tahu perusahaan yang bikin itu perusahaan BUMD,” kata RA, Jumat (7/3/2025).
“Mmmm, apakah bentuk pencucian uang saja ini tempat,” lanjut dia.
RA juga melihat proses pembangunan dan pembongkaran malah jadi seperti membuang-buang anggaran. Dari yang tadinya area perkebunan, kemudian dijadikan tempat wisata, dan nantinya disebut akan dilakukan penghijauan.
“Udah hijau, dibikin gersang, dibikin hijau lagi, anggaran lg, demen banget buang-buang anggaran,” ujar dia.
Tempat wisata Hibisc Fantasy yang dibongkar Gubernur Demul pada Kamis (6/3/2025), dianggap melanggar aturan dan menjadi salah satu penyebab banjir Puncak, Bogor, Jawa Barat.
Gubernur Demul ditemani beberapa pejabat lain seperti Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan dan Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq. Hibsic Fantasy disegel terkait dugaan perusakaan lingkungan di kawasan puncak.
Hibisc Fantasy Puncak merupakan tempat wisata yang dibangun oleh PT Jaswita Lestari Jaya (JLJ), anak perusahaan PT Jasa dan Kepariwisataan (Jaswita) Jawa Barat.
Jaswita Jabar merupakan BUMD yang sahamnya 100 persen milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan merupakan metamorfosis dari Perusahaan Daerah (PD) Jasa dan Kepariwisataan yang telah berdiri sejak 23 September 1999. Belum diketahui pasti terkait pengusaha atau investor yang terlibat dalam pembangunan Hibisc Fantasy.