Kiat Shahnaz Haque Mendidik Anak agar Berpikir Kritis dan Bertanggung Jawab

Jakarta, denting.id – Seorang anak kecil duduk dengan penuh rasa ingin tahu, bertanya tanpa henti kepada orang tuanya tentang dunia di sekitarnya.

Bagi aktris Shahnaz Haque, momen seperti ini adalah kesempatan emas untuk mengasah kemampuan berpikir kritis anak.

Dalam siniar yang diselenggarakan oleh Tanoto Foundation, ia berbagi pengalaman dan wawasan tentang cara mendidik anak agar tumbuh menjadi individu yang kreatif, berempati, dan bertanggung jawab.

Baca juga : 5 Tips Rutinitas Harian Rawat Kulit Tetap Sehat

Menurut Shahnaz, mendidik anak bukan hanya sebatas mengajarkan membaca, menulis, dan berhitung.

Lebih dari itu, orang tua harus membekali anak dengan keterampilan berpikir kritis dan kreatif, serta menumbuhkan rasa empati agar mereka dapat berinteraksi dengan baik di lingkungan sosialnya.

“Dalam membentuk pribadi anak yang seimbang, orang tua memegang peranan yang sangat penting,” ujar ibu dari tiga anak ini.

Mendorong Anak Berpikir Kritis dan Kreatif

Shahnaz menekankan bahwa anak perlu dirangsang untuk mencari tahu dan bertanya. Ia bahkan mendorong para orang tua agar tidak merasa terganggu ketika anak-anak mereka banyak bertanya.

“Biarkan anak kita cerewet dan banyak bertanya, itu artinya cara berpikir mereka hidup dan harus dilayani sejauh mungkin,” katanya.

Ia menyarankan agar orang tua memberikan ruang bagi anak untuk berpikir lebih luas.

Jangan membatasi jawaban hanya dengan “iya” atau “tidak”, melainkan ajak mereka berdiskusi agar terbiasa mempertanyakan dan menganalisis berbagai hal.

Selain itu, Shahnaz juga menyoroti pentingnya keterampilan motorik tangan anak di era digital saat ini.

“Anak-anak perlu kembali menulis tangan karena itu membantu mereka memahami apa yang mereka pelajari, bukan sekadar menghafal,” ujarnya.

Baca juga : Sunnah Rasulullah SAW, ini Manfaat Buka Puasa Pakai Kurma

Mengajarkan Anak Menghadapi Konsekuensi

Selain berpikir kritis, anak juga harus diajarkan untuk menghadapi tantangan dan menyelesaikan masalah.

Menurut Shahnaz, orang tua perlu membiarkan anak merasakan konsekuensi dari tindakan mereka agar mereka bisa belajar dari kesalahan dan memahami tanggung jawab.

“Pendidikan bukan hanya tentang memberikan ilmu, tetapi juga membangun karakter anak agar mereka bisa menjadi manusia yang baik, berempati, dan mampu menghadapi tantangan hidup,” katanya.

Di era teknologi yang berkembang pesat, Shahnaz mengingatkan bahwa orang tua harus berperan aktif dalam membentuk karakter anak, bukan hanya berfokus pada prestasi akademik.

“Anak-anak adalah peniru yang sangat baik. Mereka akan mencontoh bukan hanya kata-kata kita, tetapi juga tindakan kita,” tuturnya.

Dengan memberikan contoh yang baik dan lingkungan yang mendukung, anak-anak akan tumbuh menjadi individu yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan tanggung jawab terhadap sesamanya.

Baca juga : Ciri-ciri Kurma Palsu yang Perlu Anda Ketahui

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *