Jakarta, Denting.id – Pelatih Persija Jakarta, Carlos Pena, mempertanyakan kelayakan Stadion Patriot Candrabhaga sebagai venue pertandingan Liga 1 Indonesia setelah menilai kualitas rumput di stadion yang terletak di Bekasi itu buruk.
“Jelas rumput stadion ini tidak layak untuk pertandingan Liga 1, tidak layak,” kata Pena dalam jumpa pers setelah Persija menelan kekalahan 1-3 dari Arema di Jakarta pada Minggu, 9 Maret 2025.
Ini merupakan kali ketiga berturut-turut Persija bermain sebagai tuan rumah di Stadion Patriot sejak 2 Februari lalu saat menghadapi PSBS Biak.
Macan Kemayoran hampir kembali menggunakan stadion ini untuk pertandingan keempat kalinya jika laga sebelumnya melawan PSIS tidak dipindahkan ke Indomilk Arena Tangerang akibat banjir di Bekasi.
“Empat hari yang lalu ketika kami datang ke sini untuk bermain melawan Semarang, kondisinya sangat buruk. Hujan turun, dan kami harus pindah ke Indomilk. Kualitasnya jauh lebih baik,” ujar Pena.
Baca Juga: Sidang Praperadilan Hasto Berlanjut, Hakim Tegaskan Tak Ada Lagi Penundaan
Menurutnya, buruknya kondisi rumput Stadion Patriot turut berkontribusi terhadap kartu merah yang diterima Maciej Gajos dalam pertandingan tersebut.
“Menurut saya, itu karena kondisi lapangan,” kata pelatih asal Spanyol itu.
Stadion Patriot sebenarnya telah direnovasi awal tahun ini oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Renovasi dilakukan untuk meningkatkan berbagai fasilitas, termasuk kualitas rumput lapangan, toilet, teknologi VAR, pencahayaan, dan kursi penonton, agar stadion dapat digunakan untuk pertandingan sepak bola berskala lebih besar.
Namun, renovasi tersebut tampaknya tidak memberikan perubahan signifikan. Kapten Persija, Rizky Ridho, bahkan mempertanyakan aspek apa yang telah diperbaiki dari stadion itu karena menurutnya kondisinya masih sama seperti sebelum direnovasi.
“Ketika kami datang saat melawan PSBS, kami kaget karena rumputnya masih sama, ruang ganti juga sama, tidak ada yang diganti. Bahkan, kalau dicek di kamar mandi, ada yang rusak, ada juga yang tidak dipasang klosetnya,” kata Ridho.
“Sekarang saya fokus ke kondisi lapangan. Itu bisa berpengaruh karena di tengahnya tidak ada rumput. Pelatih sampai mengingatkan kami untuk berhati-hati bermain di tengah. Hal itu bisa mengubah taktik, terutama untuk permainan bola pendek. Saya sendiri tidak tahu apa yang sebenarnya direnovasi,” tambahnya.
Baca Juga: Cara Kerja Radiator Motor, Fungsi, dan Bagian-bagiannya
Pena menegaskan bahwa stadion terbaik untuk Persija adalah Jakarta International Stadium (JIS) di Jakarta Utara.
Pada 20 Februari, JIS telah resmi menjadi markas Persija setelah PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dan PT Persija Jaya Jakarta menandatangani Nota Kesepahaman yang menetapkan stadion tersebut sebagai “Home of Persija”.
“Kami merasa sangat nyaman di sana. Itu stadion yang luar biasa, dengan atmosfer yang luar biasa pula dari para penggemar,” ujar Pena.