Bogor, Denting.id – Tinggi muka air (TMA) Bendung Katulampa Kota Bogor, Jawa Barat, tercatat masih dalam status normal atau siaga 4 banjir Jakarta pada Senin (10/3/2025) pukul 14.00 WIB, dengan ketinggian air mencapai 30 cm.
Meskipun hujan deras mengguyur wilayah Puncak Bogor sebagai hulu Sungai Ciliwung sejak pagi, hingga siang ini tidak ada peningkatan volume air signifikan yang mengalir ke Bendung Katulampa.
Kepala Pos Jaga Bendung Katulampa, Andi Sudirman, menjelaskan bahwa meskipun curah hujan di wilayah Puncak sangat tinggi, belum ada perubahan signifikan pada tinggi muka air.
“Masih siaga 4 di 30 cm. Belum ada peningkatan signifikan, kita pantau terus. Tapi warga Jakarta tetap waspada karena di Puncak hujan deras, Kota Bogor sudah mendung,” ujarnya.
BMKG Perkirakan Hujan Deras Berlangsung Hingga Pukul 19.00 WIB
Prakirawan Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat, Rossian Nursiddiq, mengungkapkan bahwa hujan deras yang melanda Puncak diperkirakan akan berlangsung hingga pukul 19.00 WIB.
Faktor suhu laut yang hangat di Laut Indonesia serta angin timur yang bertiup ke selatan menjadi penyebab tingginya curah hujan di wilayah Bogor dan sekitarnya.
“Hujan ringan hingga sedang diperkirakan masih akan terus terjadi di wilayah Bogor hari ini,” jelasnya.
Begadang Bikin Kadar Gula Darah Naik-Turun, Waspadai Risikonya!
Netizen Bongkar Minyakita, Satu Liter Hanya 800 Mililiter!
Penyebab Knalpot Nembak saat Gas Dilepas hingga Muncul Suara Letusan
Operasi Modifikasi Cuaca untuk Mengurangi Risiko Bencana
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah melaksanakan operasi modifikasi cuaca (OMC) sejak 4 Maret 2025, dengan tujuan mengurangi potensi cuaca ekstrem yang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor di Bogor dan sekitarnya.
Operasi ini menggunakan pesawat Cessna untuk menyebarkan garam di udara dan telah berlangsung hingga 8 Maret 2025.
Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Raditya Jati, mengonfirmasi bahwa OMC telah dilakukan untuk mengurangi dampak cuaca ekstrem. “Iya, saat ini BNPB sudah melakukan modifikasi cuaca yang akan dilakukan sampai 8 Maret,” katanya.
Gubernur DKI Jakarta Minta OMC Diperpanjang
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, meminta agar operasi modifikasi cuaca (OMC) dilanjutkan lebih banyak lagi, mengingat cuaca ekstrem yang diprediksi oleh BMKG akan berlangsung antara 11-20 Maret 2025.
Pramono menyampaikan bahwa ia sudah berkomunikasi dengan Kepala BMKG, Dwikorita, untuk memastikan upaya mitigasi bencana tersebut terus dilakukan.
“Tadi pagi saya sudah berkomunikasi dengan Kepala BMKG, Ibu Dwikorita. Jadi kita secara bertahap perlahan sudah melakukan modifikasi cuaca. Ini termasuk sebenarnya sudah terjadi,” ungkapnya di Pasar Induk Kramat Jati, Senin (10/3/2025).
Dengan adanya hujan deras yang terus berlangsung, masyarakat diminta untuk tetap waspada terhadap potensi banjir dan dampak cuaca ekstrem lainnya, khususnya di wilayah Jakarta dan sekitarnya.