Jakarta, denting.id– Satgas Damai Cartenz kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga keamanan Papua dengan menggagalkan penyelundupan enam pucuk senjata api dan ratusan amunisi yang diduga akan disalurkan ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Keberhasilan ini mendapat apresiasi dari Anggota Komisi III DPR RI, Mangihut Sinaga, yang menilai langkah tersebut sebagai upaya nyata dalam menjaga stabilitas keamanan dan melindungi masyarakat dari ancaman kelompok bersenjata.
Mangihut menegaskan bahwa kerja keras aparat keamanan dalam operasi yang berlangsung pada 1–7 Maret 2025 ini patut diapresiasi, mengingat besarnya ancaman yang dapat timbul jika senjata-senjata tersebut jatuh ke tangan KKB.
Baca juga : DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU di 24 Daerah
“Ini adalah langkah konkret dalam menjaga keamanan dan memastikan masyarakat Papua bisa hidup dengan lebih tenang,” ujarnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.
Sebagai anggota komisi yang membidangi urusan hukum, HAM, dan keamanan, Mangihut menilai bahwa langkah tegas seperti ini harus terus dilakukan guna mencegah peredaran senjata ilegal yang dapat dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok bersenjata.
“Keamanan di Papua harus dijaga dengan ketat. Kami mendukung penuh upaya aparat dalam menindak penyelundupan senjata agar tidak ada celah bagi kelompok bersenjata untuk memperkuat diri,” tegasnya.
Selain itu, ia juga menekankan bahwa keberhasilan ini seharusnya menjadi momentum untuk meningkatkan kewaspadaan dan menindak jaringan penyelundupan senjata yang lebih luas.
“Keberhasilan ini membuktikan bahwa aparat kita tidak tinggal diam. Kami berharap operasi serupa terus dilakukan agar tidak ada celah bagi kelompok-kelompok bersenjata untuk merusak kedamaian di Papua,” tambah mantan Kajati Sulawesi Utara itu.
Baca juga : Ketahuan Curang! DPR Minta Pemerintah Segel Pabrik Minyakita
Sebelumnya, Satgas Operasi Damai Cartenz 2025 bersama Polda Papua berhasil menggagalkan penyelundupan senjata api dan amunisi yang diduga akan dikirim ke KKB di Puncak Jaya, Papua. Kapolda Papua, Irjen Pol. Patrige Renwarin, menjelaskan bahwa dalam operasi tersebut, aparat mengamankan enam pucuk senjata api—terdiri dari empat laras pendek dan dua laras panjang—serta 882 butir amunisi berbagai kaliber di wilayah Kabupaten Keerom, Papua, pada Kamis (6/3) malam.
Selain menyita barang bukti, kepolisian juga menangkap tiga orang yang diduga terlibat dalam penyelundupan tersebut, termasuk Yuni Enumbi, seorang mantan anggota TNI yang sebelumnya bertugas di Kodam XVIII Kasuari, Papua Barat.
Menurut Irjen Pol. Patrige, berdasarkan pengakuan Yuni Enumbi, senjata dan amunisi tersebut dibeli seharga Rp1,3 miliar dari seseorang di Jakarta, kemudian dikirim ke Surabaya untuk dikemas sebelum akhirnya dikirimkan ke Jayapura melalui jalur laut.
“Anggota masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap lebih jauh jaringan jual beli senjata api dan amunisi,” ujar Kapolda Papua di Jayapura, Sabtu (8/3).
Dengan adanya operasi seperti ini, diharapkan keamanan di Papua semakin terkendali dan masyarakat dapat menjalani kehidupan tanpa ancaman dari kelompok bersenjata.
Baca juga : Sidang Praperadilan Hasto Berlanjut, Hakim Tegaskan Tak Ada Lagi Penundaan