Bandung, Denting.id – Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, MQ Iswara, optimistis bahwa efisiensi anggaran yang dilakukan oleh Pemprov Jawa Barat dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat.
“Prinsipnya, seluruh hasil efisiensi ini akan dialihkan untuk pembangunan yang lebih berkualitas di Jawa Barat menuju Jawa Barat Istimewa,” ujar Iswara dalam keterangan pers di Bandung, Selasa (12/3/2025).
Iswara menjelaskan bahwa hasil efisiensi anggaran yang dilakukan akan digunakan untuk berbagai pembangunan penting, seperti infrastruktur jalan, jembatan, irigasi, fasilitas kesehatan, elektrifikasi, sarana transportasi, hingga ruang kelas baru (RKB).
Lebih lanjut, Iswara menyebutkan bahwa efisiensi anggaran ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD 2025.
“Kami DPRD dan Pemprov Jabar sudah melakukan efisiensi pada berbagai belanja, seperti perjalanan dinas, makan minum, perjalanan ke luar negeri, rapat di luar kantor, sewa gedung, ATK, dan belanja lainnya yang tidak terlalu prioritas,” tambahnya.
Potensi Wisata Sungai Banjarmasin Seperti Thailand
Hujan Es Tasikmalaya Fenomena Langka, BPBD Imbau Waspada Cuaca Ekstrem
146,48 Juta Orang Diprediksi Mudik Lebaran 2025, Mayoritas Gunakan Mobil Pribadi
Iswara mengungkapkan bahwa anggaran efisiensi yang sudah terkumpul mencapai lebih dari Rp5 triliun, melebihi target yang ditetapkan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang sebelumnya menargetkan sekitar Rp4 triliun.
“Hasilnya melebihi target awal. Kami berhasil efisiensi sekitar Rp5,5 triliun,” ucap Iswara.
Gubernur Dedi Mulyadi sebelumnya juga menyampaikan bahwa hasil perhitungan efisiensi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jabar oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) mencapai Rp5,4 triliun.
“Kami telah menyampaikan hasil realokasi anggaran dari Pemprov ke DPRD Jabar, yang akan dituangkan dalam Peraturan Gubernur (Pergub) secara rinci,” kata Dedi setelah rapat anggaran di Gedung DPRD Jabar, Bandung, pada Senin (3/3).
Menurut Dedi, meskipun angka efisiensi tersebut belum final, karena masih perlu dilakukan analisis, alokasi anggaran efisiensi tersebut akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur, ruang kelas baru, sekolah baru, puskesmas, rumah rakyat miskin, jaringan listrik dan air bersih, beasiswa, serta lainnya.
Dedi juga mengungkapkan bahwa realokasi anggaran ini dapat mengalami perubahan signifikan. Misalnya, anggaran untuk Penerangan Jalan Umum (PJU) yang sebelumnya hanya sekitar Rp20 miliar kini dapat meningkat menjadi Rp600 miliar. “Perubahannya bisa mencapai 1.000 persen dari belanja sebelumnya,” ujarnya.