Gerhana Bulan Total Langka Terjadi di Ramadan 2025, Cek Tanggal dan Jamnya

Jakarta, Denting.id — Fenomena langit langka gerhana bulan total diprediksi akan terjadi pada 13-15 Maret 2025. Gerhana ini akan terlihat di berbagai wilayah di dunia, termasuk Indonesia.

Selama peristiwa ini, bulan akan sepenuhnya memasuki bayangan Bumi, menciptakan efek warna merah yang dikenal dengan sebutan “Blood Moon”. Menurut astronom, gerhana bulan total ini akan dimulai saat bulan memasuki bayangan bumi yang pertama atau umbra pada pukul 18.30 WIB.

Selanjutnya, pada pukul 19.00 WIB, bulan akan sepenuhnya berada dalam bayangan bumi, yang menyebabkan gerhana total.

Proses ini akan berlangsung selama sekitar 1 jam 15 menit, dengan fase puncak gerhana terjadi sekitar pukul 19.25 WIB. Gerhana ini diprediksi akan berakhir pada pukul 20.00 WIB.

Bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia, gerhana bulan total ini akan menjadi pengalaman langka yang tidak sering terjadi. Menurut catatan astronom, fenomena serupa terakhir kali terjadi pada 2018, dan peristiwa berikutnya baru akan terjadi pada tahun 2029.

Oleh karena itu, banyak pengamat langit yang menyarankan untuk tidak melewatkan kesempatan ini untuk menyaksikan keindahan alam yang luar biasa ini. Gerhana bulan total terjadi ketika Bumi berada tepat di antara matahari dan bulan, sehingga bayangan Bumi menutupi seluruh permukaan bulan.

Proses ini dimulai dengan fase penumbra, di mana bulan mulai memasuki bayangan Bumi yang lebih redup. Kemudian, bulan akan memasuki fase umbra, bayangan gelap penuh Bumi, yang menyebabkan bulan tampak semakin gelap hingga akhirnya sepenuhnya tersembunyi dalam kegelapan, namun tetap terlihat berwarna merah.

Warna merah yang muncul pada bulan selama gerhana ini disebabkan oleh fenomena pembiasan cahaya. Ketika cahaya matahari memasuki atmosfer Bumi, partikel-partikel di atmosfer menghamburkan cahaya biru dan memungkinkan cahaya merah untuk melalui atmosfer dengan lebih sedikit hambatan.

Cahaya merah ini kemudian diteruskan ke permukaan bulan, memberikan kesan bulan yang berwarna merah darah.

Di Indonesia, gerhana bulan total ini dapat disaksikan secara langsung, terutama di wilayah barat dan tengah. Namun, waktu puncak gerhana berbeda-beda di tiap daerah.

Beberapa wilayah mungkin akan menyaksikan fenomena ini di malam hari, sementara di daerah lain, gerhana akan terjadi lebih pagi. Oleh karena itu, warga di Indonesia diimbau untuk memperhatikan jadwal yang telah diumumkan oleh badan astronomi setempat.

Baca juga: Rano Karno Jawab Kritikan, Jelaskan Alasan Gunakan Perahu Karet saat Tinjau Banjir

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *