Bogor Denting.id – Komisi IV DPRD Kota Bogor menggelar rapat kerja dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor untuk membahas percepatan penanggulangan pascabencana, Rabu (12/3/2025). Rapat yang dipimpin oleh Ketua Komisi IV, Ence Setiawan, ini menyoroti lambannya perbaikan dan mitigasi bencana di Kota Bogor.
“Dengan banyaknya bencana yang terjadi kemarin dan menyebabkan korban jiwa, kami menekankan kepada Pemkot Bogor agar bergerak cepat melakukan perbaikan dan mitigasi bencana ke depannya,” tegas Ence.
Bogor Alami 276 Bencana Sejak Awal Tahun
Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Bogor, Juhana, mengungkapkan bahwa berdasarkan data BPBD, sejak awal 2025 hingga Maret, telah terjadi 276 kejadian bencana di Kota Bogor. Dari jumlah tersebut, tanah longsor menjadi kejadian terbanyak dengan 95 kasus.
Juhana meminta Bapperida, BPBD, dan Asisten Pemerintahan (Aspem) untuk lebih serius dalam pencegahan bencana, terutama di daerah yang telah dipetakan sebagai rawan bencana.
“APBD Kota Bogor tidak hanya difokuskan pada pembangunan infrastruktur seremonial, tetapi juga untuk membangun kota yang mampu meminimalisir risiko bencana sesuai dengan kajian yang telah disusun,” ujarnya.
Pemkot Bogor Diminta Segera Terbitkan Perwali
Anggota Komisi IV DPRD Kota Bogor, Endah Purwanti, menyoroti pelaksanaan Perda Nomor 1 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana. Ia menilai Pemkot Bogor masih lalai dalam penerapan perda ini karena hingga kini belum menerbitkan Peraturan Wali Kota (Perwali) sebagai petunjuk teknis pelaksanaannya.
“Kami mempertanyakan kenapa setelah tujuh tahun, Perwali ini belum juga diterbitkan. Kami mendorong agar segera ada juklak juknis yang jelas untuk menjalankan perda ini,” kata Endah.
Selain itu, Perda tersebut juga mengamanatkan Pemkot Bogor untuk menyusun Rencana Aksi Daerah (RAD) terkait penanggulangan bencana.
“Kami meminta agar Bapperida memasukkan identifikasi RAD ke dalam RPJMD yang akan dibahas tahun ini,” tutup Endah.
Dengan tingginya angka kejadian bencana di Kota Bogor, DPRD berharap Pemkot segera mengambil langkah nyata dalam mitigasi dan penanggulangan bencana guna melindungi masyarakat dari risiko lebih besar di masa mendatang.
