Bogor, denting.id – Belasan film pendek berhasil menembus babak final Festival Film Pendek Bogor ICMI Islamic Festival (BiiF) 2025, yang digelar di Mal Botani Square pada Minggu (16/3/2025).
Film-film tersebut kini memasuki tahap penilaian akhir oleh jajaran juri profesional, termasuk produser TV dan film, akademisi, serta perwakilan dari Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI).
Di antara para juri yang terlibat dalam penilaian ini adalah Produser TV Razaini Taher, Ketua Program Magister Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) UIKA Bogor Dewi Anggrayni, Produser Film Reza B Surianegara, Ketua Prodi KPI Universitas Tazkia, serta Sekjen DPP PARFI Kun Nurachadijat.
Baca juga : Puskesmas Kedung Badak Perkuat Komitmen Anti-Korupsi dalam Acara Bukber
Tiga Film Terbaik Akan Mendapatkan Apresiasi
Koordinator Festival Film Pendek BiiF, Sutopo, menjelaskan bahwa pihaknya akan memilih tiga film terbaik dalam empat kategori yang dilombakan. Para pemenang akan mendapatkan trofi, sertifikat kualifikasi nasional, serta berbagai hadiah menarik lainnya. Selain itu, film terbaik juga akan ditayangkan di platform film Mocaas TV, sehingga berpotensi memberikan penghasilan bagi pembuatnya.
“Dengan begitu, mereka bisa mendapat pundi-pundi rupiah ketika filmnya banyak ditonton oleh masyarakat,” ujar Sutopo.
Meskipun festival ini baru pertama kali diadakan, Sutopo mengaku senang dengan antusiasme yang tinggi dari para peserta. Festival ini berhasil menarik 32 kelompok peserta dengan total 350 orang, yang terbagi dalam empat kategori, yaitu Pelajar, Mahasiswa, Komunitas, Masyarakat Umum, serta Video Terfavorit.
“Karya-karya yang dikirim luar biasa. Banyak ide kreatif yang ditampilkan dengan storytelling yang baik,” tambahnya.
Respons Positif dari Para Juri
Salah satu juri, Reza B Surianegara, memberikan apresiasi terhadap kualitas film yang ditampilkan. Menurutnya, meskipun banyak peserta masih berstatus pelajar, mereka sudah mampu menghasilkan karya yang baik dan layak diapresiasi.
“Overall keren banget. Para peserta tinggal diasah dengan lebih sering membuat film,” ungkap Reza.
Ia juga memberikan pesan kepada para peserta untuk fokus memperkuat cerita dalam film mereka, tanpa harus bergantung pada peralatan yang mahal.
Menurutnya, esensi dari sebuah film terletak pada cerita yang kuat dan mampu menyentuh emosi penonton.
Festival Film Pendek BiiF 2025 ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi para sineas muda untuk mengembangkan kreativitas dan bakat mereka dalam dunia perfilman. Selain itu, festival ini juga menjadi ajang apresiasi bagi karya-karya lokal yang memiliki nilai seni dan pesan yang inspiratif.
Baca juga : RSUD Kota Bogor Jadi Rumah Sakit Pendidikan bagi 75 Dokter Muda Unhan