Bogor Denting.id , 15 Maret 2025 – Kota Bogor kembali menorehkan sejarah dalam wujud nyata toleransi beragama. Setelah 55 tahun penantian, proses pembangunan Gereja HKBP Bincarung Bogor akhirnya resmi dimulai dengan peletakan batu pertama. Hal ini terjadi setelah diterbitkannya Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) pada 4 Oktober 2024 lalu.
Pembangunan gereja ini menjadi bukti kuat bahwa toleransi bisa tumbuh dan berkembang melalui keterbukaan, kejujuran, serta komunikasi yang baik antara berbagai pihak. Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto, menegaskan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil dari dialog panjang yang melibatkan pemerintah, gereja, dan warga sekitar.
“Ini adalah bukti bahwa toleransi bisa terus dijaga dan dikuatkan. Komunikasi yang terbuka dan tulus antara pemuka agama dan pemerintah sangat penting untuk membangun keharmonisan di tengah masyarakat,” kata Bima Arya dalam acara peletakan batu pertama, Sabtu (15/3).
Komitmen Pemerintah dalam Menjaga Kerukunan
Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, turut menyampaikan apresiasinya terhadap perjalanan panjang yang akhirnya membuahkan hasil ini.
“Sejak awal kepemimpinan kami, kami berkomitmen untuk menjadikan Bogor sebagai kota yang menjunjung tinggi toleransi. Ini adalah wujud nyata dari komitmen itu,” ujarnya.
Perjalanan panjang pembangunan Gereja HKBP Bincarung berawal sejak tahun 1969, ketika sekelompok jemaat memulai ibadah di berbagai lokasi sementara. Baru pada tahun 2002, jemaat mulai menempati lokasi di Jalan Bincarung, Kecamatan Tanah Sareal. Sejak saat itu, mereka terus berusaha mendapatkan izin resmi untuk membangun gereja.
Ketua Panitia Pembangunan, Saut Gultom, mengungkapkan bahwa selama 23 tahun terakhir, mereka selalu menjalin hubungan baik dengan warga sekitar dan pemerintah setempat.
“Kami bersyukur atas dukungan Pemkot Bogor dan seluruh pihak yang telah membantu. Proses ini memang panjang, sempat terhenti karena pandemi Covid-19, tetapi akhirnya PBG gereja kami terbit pada Oktober 2024,” ungkapnya.
Saling Menghormati, Kunci Harmoni
Momentum peletakan batu pertama ini juga diwarnai dengan penyematan kain ulos kepada Bima Arya, Dedie A. Rachim, serta jajaran Pemkot Bogor dan Forkopimda. Pemberian ulos ini melambangkan rasa terima kasih dan doa dari jemaat agar para pemimpin senantiasa diberikan kesehatan dan kelancaran dalam melayani masyarakat.
Pendeta Aprianto Simanungkalit, mewakili HKBP Bincarung dan jemaat, menyampaikan rasa syukur atas terwujudnya pembangunan gereja ini.
“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu. Ini adalah bukti bahwa kerukunan bisa diwujudkan jika kita saling mendengar dan menghormati,” ujarnya.
Pembangunan Gereja HKBP Bincarung menjadi simbol nyata bahwa toleransi bukan hanya sekadar slogan, tetapi sesuatu yang bisa diwujudkan dengan komunikasi yang baik, keterbukaan, serta niat tulus untuk hidup berdampingan. Kota Bogor pun semakin mengukuhkan dirinya sebagai kota yang menjunjung tinggi nilai-nilai keberagaman dan persatuan.