Jakarta, denting.id – Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas di kediamannya di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Minggu (17/3).
Rapat tersebut membahas percepatan hilirisasi serta menelaah proyek-proyek yang berdampak pada penciptaan lapangan kerja di Indonesia.
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani menyampaikan bahwa Presiden Prabowo menekankan pentingnya proyek hilirisasi yang memiliki efek berganda (multiplier effect) terhadap perekonomian nasional.
Baca juga : BRI Luncurkan QRIS TAP, Kemudahan Transaksi Digital dalam Genggaman
Oleh karena itu, proyek-proyek dengan dampak besar terhadap penyerapan tenaga kerja akan menjadi prioritas utama.
“Kami analisa semua, dan kami perintahkan proyek-proyek mana saja yang memberikan dampak positif, terutama dalam bidang penciptaan lapangan pekerjaan. Itu adalah salah satu parameter utama yang tadi kami lihat,” ujar Rosan dalam keterangan resmi melalui akun YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (17/3).
Sejumlah sektor yang menjadi fokus utama dalam hilirisasi meliputi mineral, batu bara, akuakultur, pertanian, hingga perkebunan.
Pemerintah menilai proyek-proyek ini tidak hanya dapat menekan impor dan meningkatkan ekspor, tetapi juga memperkuat daya saing industri nasional.
Presiden Prabowo juga menekankan bahwa hilirisasi tidak boleh berhenti pada tahap awal, melainkan harus menjadi langkah awal menuju industrialisasi yang lebih luas.
Ia mengarahkan agar proyek-proyek tersebut turut melibatkan petani tambak, petani perkebunan, serta masyarakat sekitar agar kesejahteraan mereka turut meningkat.
Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menambahkan bahwa rapat ini juga membahas implementasi 21 proyek hilirisasi prioritas yang telah ditetapkan pemerintah.
Baca juga : DPR dan Pemerintah Bahas Tiga Klaster Utama dalam RUU TNI
Prabowo mengarahkan agar proyek-proyek tersebut mengutamakan serapan tenaga kerja, mengombinasikan teknologi dengan padat karya, serta berfokus pada industri substitusi impor.
“Presiden mengarahkan kepada kami agar implementasinya harus betul-betul profesional dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi,” kata Bahlil.
Selain itu, Presiden juga menekankan pentingnya penyebaran investasi hilirisasi secara merata di seluruh wilayah Indonesia.
Hal ini dilakukan untuk mencegah konsentrasi ekonomi hanya di satu pulau dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.
Dalam rapat tersebut, sejumlah menteri turut hadir, antara lain Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Luar Negeri Sugiyono, serta Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.
Hadir pula Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, serta Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.
Selain itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto juga turut serta dalam pertemuan tersebut.
Rapat ini menegaskan komitmen pemerintah dalam mempercepat hilirisasi guna menciptakan lebih banyak lapangan kerja serta meningkatkan daya saing industri nasional di kancah global.
Baca juga : Wakil Ketua MPR: Peningkatan Pekerja Anak Harus Segera Ditangani