Parapat,Denting.id – Banjir bandang yang menerjang Kota Wisata Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, semakin menjadi perhatian serius. Anggota DPRD Kabupaten Simalungun sekaligus warga Parapat, Maraden Porty Sinaga, menegaskan bahwa masalah ini akan dibawa ke Panitia Khusus (Pansus) DPRD guna mencari solusi jangka panjang.
Menurut Maraden, banjir bandang ini bukan sekadar bencana alam biasa, melainkan akibat dari kerusakan lingkungan yang terjadi di perbukitan sekitar Parapat. Ia menyoroti bahwa kerusakan hutan dan aktivitas perusahaan-perusahaan di daerah tersebut menjadi faktor utama yang memperparah bencana.
“Karena Pemkab Simalungun tidak mampu menghentikan operasional perusahaan-perusahaan yang merusak hutan, langkah kita sebagai DPRD adalah membentuk Pansus. Ini bukan kasus baru, tetapi sudah berlangsung lama,” ujar Maraden saat ditemui di Parapat, Senin (17/3/2025).
Banjir Terparah dalam Tiga Tahun Terakhir
Maraden mengungkapkan bahwa dalam tiga tahun terakhir, banjir bandang telah terjadi dua kali di Parapat, tetapi kejadian terbaru ini merupakan yang terparah. Kota wisata yang terkenal dengan keindahan Danau Toba itu kini porak-poranda akibat banjir yang membawa material lumpur dan bebatuan.
Ia menjelaskan bahwa banjir terjadi karena luapan aliran sungai di perbukitan yang mengalami kerusakan lingkungan. Masalah serupa, menurutnya, juga terjadi di daerah lain di Kabupaten Simalungun.
Dengan adanya Pansus DPRD, Maraden berharap pembahasan mengenai penyebab dan solusi banjir akan lebih serius serta menghasilkan langkah konkret untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
“Pansus ini akan membahas masalah banjir secara mendalam dan mencari solusi jangka panjang agar tidak terus terjadi setiap tahunnya,” pungkasnya.
Pemerintah daerah bersama BPBD, TNI, Polri