Bukan Kurus, Justru Gemuk Saat Puasa? Ini Penyebabnya

Bogor, denting.id – Kenaikan berat badan saat puasa sering kali dikaitkan dengan pola makan yang tidak terkontrol. Menurut dokter spesialis gizi klinik, dr. Mulianah Daya, M.Gizi, Sp.GK, konsumsi kalori berlebih menjadi faktor utama yang menyebabkan berat badan naik selama bulan Ramadan.

“Saat bulan puasa, kecenderungannya seharusnya kita mengalami penurunan berat badan, bahkan bisa mencapai 2-3 kilogram per bulan. Jadi kalau berat badan naik saat puasa, coba ditinjau lagi, jangan-jangan pola makannya masih salah karena terlalu banyak kalori,” ujar dr. Mulianah saat dihubungi di Jakarta, Kamis (20/3/2025).

Ia menjelaskan bahwa kenaikan berat badan terjadi ketika jumlah kalori yang masuk lebih besar daripada kalori yang dikeluarkan.

Baca juga : Cuka Apel Populer untuk Kesehatan, tapi Apa Efek Sampingnya?

Konsumsi makanan tinggi kalori secara berlebihan dapat menyebabkan akumulasi dan penumpukan lemak dalam tubuh.

Padahal, selama puasa, berat badan bisa turun karena adanya pengurangan asupan kalori hingga 30 persen dari total kebutuhan harian.

Namun, kebiasaan makan berlebihan saat sahur dan berbuka justru berpotensi meningkatkan berat badan.

Hindari Makanan Tinggi Gula dan Lemak Jenuh

Untuk mencegah kenaikan berat badan saat puasa, dr. Mulianah menyarankan agar lebih selektif dalam memilih makanan.

Salah satu yang harus dihindari adalah makanan tinggi gula, karena dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang berujung pada penumpukan lemak dalam tubuh.

“Makanan dan minuman manis, camilan dengan tambahan gula, serta makanan bertepung sebaiknya dikurangi agar tidak terjadi lonjakan gula darah yang berlebihan,” katanya.

Selain itu, konsumsi makanan dengan kadar lemak jenuh tinggi, seperti gorengan, makanan yang digoreng dengan minyak banyak (deep-fried), makanan bersantan, dan lemak hewani juga perlu dibatasi.

Jika dikonsumsi berlebihan, makanan ini tidak hanya menyebabkan kenaikan berat badan tetapi juga meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

Baca juga : Waspada! Parfum Mengandung Zat Berisiko Ganggu Kesehatan

Jaga Pola Makan dan Aktivitas Fisik

Menurut dr. Mulianah, menjaga pola makan yang teratur selama puasa sangat penting untuk menghindari lonjakan rasa lapar yang berlebihan.

Melewatkan waktu makan tertentu dapat menyebabkan rasa lapar yang lebih besar di waktu berikutnya, sehingga berisiko mengonsumsi kalori dalam jumlah berlebihan.

“Ketika kita melewatkan makan di jam tertentu, bisa terjadi rasa lapar yang tinggi, yang akhirnya membuat kita mengonsumsi makanan dalam jumlah besar dan melebihi kebutuhan kalori harian,” jelasnya.

Untuk menjaga berat badan tetap stabil selama puasa, ia juga menyarankan agar tetap melakukan aktivitas fisik secara rutin serta memantau berat badan secara berkala, misalnya 2-3 kali per minggu.

“Dengan pola makan yang seimbang dan aktivitas fisik yang cukup, kita bisa menjalani puasa dengan lebih sehat tanpa khawatir berat badan naik,” tutupnya.

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *