Bogor, denting.id – Puasa bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga membawa keutamaan yang luar biasa di sisi Allah SWT.
Salah satu keistimewaan yang diberikan kepada mereka yang berpuasa adalah bau mulut yang lebih harum dari minyak kasturi di akhirat kelak.
Dalam hadis Nabi Muhammad SAW disebutkan bahwa pada hari kiamat, ketika manusia dibangkitkan dari kubur, mereka yang berpuasa akan memiliki tanda khusus—mulut mereka mengeluarkan aroma yang lebih wangi daripada minyak kasturi.
Keistimewaan Bau Mulut Orang yang Berpuasa
Syaikhul Hadits Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi dalam Kitab Fadhilah Ramadhan menjelaskan bahwa bau mulut orang yang berpuasa memiliki makna spiritual yang sangat tinggi. Para ulama mengemukakan tiga penafsiran utama mengenai hadis ini:
- Aroma harum di akhirat – Allah SWT akan mengganti bau mulut orang yang berpuasa dengan keharuman yang lebih segar dan lebih harum dibanding minyak kasturi.
- Tanda khusus saat kiamat – Ketika manusia dibangkitkan dari kubur, mereka yang berpuasa akan dikenali dari bau harum yang keluar dari mulut mereka.
- Bukti kecintaan Allah SWT – Bahkan di dunia ini, bau mulut orang yang berpuasa lebih disukai Allah SWT daripada minyak kasturi, menunjukkan kasih sayang-Nya kepada hamba-hamba yang menjalankan ibadah ini.
“Meskipun bau mulut seseorang yang kita cintai mungkin tidak sedap, tetapi bagi yang mencintainya, bau tersebut lebih harum daripada ribuan minyak wangi,” tulis Maulana Zakariyya dalam kitabnya.
Baca juga : Mau Pencernaan Lancar? Kenali 3 Jenis Serat Penting Ini
Puasa, Ibadah yang Mendapat Pahala Langsung dari Allah SWT
Keistimewaan puasa juga ditegaskan dalam sebuah hadis yang menyebutkan bahwa pahala setiap amalan akan diberikan melalui malaikat, tetapi untuk puasa, Allah SWT sendiri yang akan memberikan pahalanya secara langsung.
“Aku sendiri yang akan memberikannya, karena puasa hanya untuk-Ku,” demikian firman Allah SWT dalam hadis qudsi.
Beberapa ulama bahkan menafsirkan bahwa ganjaran terbesar bagi orang yang berpuasa adalah Allah SWT itu sendiri.
Pahala apalagi yang lebih besar daripada mendapatkan kasih sayang dan kedekatan dengan Sang Pencipta?
Hadis Tentang Keutamaan Puasa di Bulan Ramadhan
Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW menyebutkan lima keistimewaan yang diberikan kepada umat Islam pada bulan Ramadhan:
- Bau mulut orang yang berpuasa lebih disukai Allah SWT daripada minyak kasturi.
- Ikan-ikan di lautan memohonkan ampunan bagi mereka yang berpuasa.
- Surga dihiasi setiap hari untuk menyambut mereka yang berpuasa.
- Setan-setan dibelenggu agar tidak menggoda manusia seperti pada bulan lainnya.
- Pada malam terakhir Ramadhan, Allah SWT mengampuni dosa mereka yang berpuasa.
Ketika seorang sahabat bertanya apakah malam pengampunan itu adalah Lailatul Qadar, Nabi SAW menjawab, “Bukan, tetapi seorang pekerja akan diberikan upahnya jika telah selesai melakukan pekerjaannya.” (HR Imam Ahmad, Al-Bazzar, Baihaqi).
Puasa: Pintu Segala Macam Ibadah
Selain itu, dalam hadis lain disebutkan bahwa puasa adalah pintu segala macam ibadah. Puasa dapat membersihkan hati, meningkatkan semangat beribadah, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Namun, manfaat spiritual ini hanya dapat dirasakan jika puasa dilakukan dengan sungguh-sungguh dan memenuhi syarat serta adabnya—bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus.
Dengan semua keistimewaan ini, sudah sepatutnya umat Islam menjadikan puasa sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meraih keberkahan di dunia maupun akhirat.
Baca juga : Dongeng sebagai Media Efektif dalam Pendidikan Akhlak dan Tata Krama