Moscow, Denting.id — Militer Ukraina melakukan serangan udara besar-besaran yang menargetkan sebuah lapangan udara militer Rusia yang terletak di wilayah barat daya negara tersebut. Serangan ini dilaporkan menghancurkan sejumlah pesawat pengebom strategis Rusia, termasuk pesawat-pesawat yang dilengkapi dengan senjata nuklir.
Langkah ini merupakan eskalasi signifikan dalam konflik yang telah berlangsung sejak 2014, dan semakin memperburuk ketegangan antara kedua negara, dikutip Jumat (21/3/2025). Sumber dari militer Ukraina mengonfirmasi bahwa serangan itu dilakukan dengan menggunakan roket jarak jauh dan pesawat tempur yang dilengkapi dengan senjata presisi tinggi.
Lapangan udara yang diserang dikenal sebagai basis utama bagi pesawat-pesawat pembom strategis Rusia, yang memiliki kemampuan untuk membawa dan meluncurkan senjata nuklir. Meskipun rincian kerusakan masih dalam proses verifikasi, laporan awal menunjukkan bahwa serangan tersebut menghancurkan beberapa pesawat pengebom dan fasilitas penting lainnya.
Pemerintah Ukraina menegaskan bahwa serangan tersebut adalah bagian dari strategi untuk mengurangi potensi ancaman nuklir dari Rusia. Dalam sebuah pernyataan resmi, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, menyebut serangan ini sebagai langkah untuk mempertahankan kedaulatan negara mereka dan mengirimkan pesan tegas kepada Rusia bahwa mereka tidak akan tinggal diam terhadap ancaman yang terus-menerus diberikan oleh negara tetangga tersebut.
“Kami tidak akan membiarkan diri kami terancam oleh senjata pemusnah massal yang dimiliki oleh Rusia,” ujar Presiden Ukraina.
Pihak Rusia, melalui Kementerian Pertahanan, segera merespons dengan mengutuk serangan tersebut sebagai tindakan provokatif yang dapat meningkatkan ketegangan yang sudah memuncak di kawasan tersebut. Kementerian menegaskan bahwa serangan ini akan berkonsekuensi serius, baik secara militer maupun diplomatik. Rusia juga menyatakan bahwa mereka sedang mempersiapkan balasan terhadap tindakan ini, meskipun tidak merinci langkah konkret yang akan diambil.
Analis militer internasional mencatat bahwa serangan ini merupakan peningkatan signifikan dalam intensitas konflik yang sebelumnya lebih fokus pada pertempuran darat di wilayah Ukraina timur. Serangan terhadap lapangan udara strategis ini menunjukkan bahwa Ukraina kini berusaha untuk melawan kemampuan Rusia di udara dan mengurangi potensi ancaman nuklir yang dapat merusak stabilitas Eropa secara keseluruhan.
Langkah ini juga dipandang sebagai sinyal bahwa Ukraina telah memperoleh kemampuan teknologi militer yang lebih canggih, memungkinkan mereka untuk menargetkan fasilitas-fasilitas militer yang sangat dilindungi. Di sisi internasional, banyak negara mengecam serangan ini sebagai potensi pemicu eskalasi yang lebih besar, terutama dengan melibatkan ancaman nuklir.
Beberapa pemimpin dunia telah mendesak kedua belah pihak untuk menahan diri dan kembali ke meja perundingan untuk menghindari pertempuran skala penuh yang dapat melibatkan negara-negara NATO dan mengancam perdamaian global. Meski begitu, beberapa negara Barat, termasuk Amerika Serikat dan Inggris, menunjukkan dukungannya terhadap hak Ukraina untuk membela diri terhadap agresi Rusia.
Perkembangan ini akan terus dipantau secara ketat oleh komunitas internasional, terutama dengan adanya potensi penggunaan senjata nuklir yang semakin memanas. Para pemimpin dunia berharap bahwa diplomasi dapat mengatasi krisis ini, meskipun peluang untuk mencapai kesepakatan damai tampaknya semakin kecil.
Ketegangan ini menandakan babak baru yang lebih berbahaya dalam konflik yang telah berlangsung lebih dari satu dekade. Dampaknya akan dirasakan jauh di luar kawasan Eropa Timur.
Baca juga: Mengintip Laga Krusial! Indonesia vs Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026