Jakarta, Denting.id – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa Indonesia diminta untuk melakukan investasi dalam bentuk tunai setelah resmi bergabung dengan New Development Bank (NDB), bank pembangunan yang dibentuk oleh negara-negara anggota BRICS.
Airlangga menyebut investasi tersebut bisa dibayarkan secara bertahap dalam jangka waktu tujuh tahun.
“Indonesia sebagai anggota BRICS itu punya jatah untuk ikut dalam New Development Bank. Dan kemarin Bapak Presiden sudah putuskan kita akan masuk di sana dan ada formulanya,” kata Airlangga dalam tayangan video YouTube Sekretariat Presiden pada Kamis (27/3/2025).
Meski begitu, Airlangga tidak merinci skema investasi yang harus dibayarkan Indonesia. Ia hanya menegaskan bahwa ada ketentuan yang memungkinkan pembayaran dilakukan dalam tujuh tahun.
“Pokoknya bayarnya bisa dalam tujuh tahun,” ujarnya singkat.
Indonesia Resmi Gabung dengan NDB
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto secara resmi mengumumkan bahwa Indonesia bergabung dengan NDB. Keputusan itu disampaikan di Istana Merdeka, Jakarta, usai pertemuannya dengan Presiden NDB, Dilma Vana Rousseff, pada Selasa (25/3/2025).
“Indonesia telah memutuskan untuk bergabung dengan NDB,” kata Prabowo.
Menurut Prabowo, Indonesia sebelumnya telah menerima undangan untuk bergabung dan telah melakukan pembahasan dengan tim keuangan pemerintah. Keputusan ini diambil untuk mendukung pembangunan berkelanjutan serta mendorong pertumbuhan ekonomi negara berkembang.
Prabowo menambahkan bahwa NDB memiliki modal awal sebesar 100 miliar dolar AS yang berasal dari kontribusi negara-negara pendiri BRICS.
Keputusan Indonesia untuk bergabung dengan NDB ini diambil setelah sekitar dua bulan resmi menjadi anggota BRICS pada 6 Januari 2025.
Tentang New Development Bank (NDB)
NDB merupakan bank pembangunan multilateral yang didirikan oleh negara-negara BRICS pada Juli 2014. Bank ini berkantor pusat di Shanghai, China, serta memiliki kantor pusat regional di Afrika Selatan.
NDB bertujuan membantu pembiayaan proyek pembangunan berkelanjutan, mendorong pertumbuhan ekonomi negara berkembang, serta mendanai proyek infrastruktur bagi negara-negara anggota BRICS.
Baca juga : Indonesia Resmi Bergabung dengan New Development Bank (NDB)
Dengan bergabungnya Indonesia, diharapkan akses pendanaan pembangunan menjadi lebih luas dan memperkuat posisi ekonomi nasional di tingkat global.