Wamen Kebudayaan Giring Ganesha Ajak Musisi Guyub, Tanggapi Polemik Royalti Lagu

Jakarta, Denting.id – Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha, turut angkat bicara terkait polemik royalti lagu antara pencipta dan penyanyi yang tengah memanas di Indonesia. Giring menyadari bahwa sejumlah persatuan musisi, seperti AKSI, VISI, dan FESMI, mulai terdengar gaungnya lantaran isu ini.

Saat ditemui di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (27/3/2025), Giring mengungkapkan rencananya untuk mengumpulkan seluruh pihak usai Lebaran dalam acara halal bihalal.

“Nanti habis Lebaran kita mau bikin halal bihalal, kita kumpulkan semuanya. Yuk kita duduk bareng sebagai bangsa yang hebat. Saya juga seniman, penginnya semua saudara-saudara saya akur, guyub. Kalau kita guyub bisa berjuang bareng-bareng untuk membuat semuanya jadi lebih baik,” ujar Giring, yang juga dikenal sebagai eks vokalis band Nidji.

Meski situasinya sudah memanas, Giring berharap semua pihak dapat mengingat kembali bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan hebat. Ia menginginkan adanya ruang dialog dan saling mendengarkan antar pelaku musik.

“Mudah-mudahan bisa saling memaafkan dan saling mendengarkan. Paling penting bisa duduk bareng dulu, nanti mudah-mudahan semuanya akan kita undang,” kata Giring.

Soroti Transparansi LMKN

Giring juga menyampaikan pandangannya terkait akar permasalahan dalam sengketa royalti. Menurutnya, transparansi dari Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) perlu ditingkatkan agar polemik ini tidak terus berulang.

“Kalau menurut saya pribadi yang harus kita perbaiki nomor satu adalah transparansi dari LMKN. LMKN harus lebih transparan. Kalau LMKN transparan pasti ini semua tidak akan pernah terjadi,” ungkapnya.

Kasus Agnez Mo Jadi Sorotan

Polemik royalti dan hak cipta ini semakin mencuat setelah penyanyi Agnez Mo digugat oleh pencipta lagu Ari Bias. Pengadilan Niaga Jakarta Pusat menyatakan Agnez bersalah karena menyanyikan lagu “Bilang Saja” dalam tiga konser pada 2023 tanpa izin dari sang pencipta. Agnez pun dijatuhi denda sebesar Rp 1,5 miliar, namun ia telah mengajukan banding.

Giring berharap bahwa pertemuan halal bihalal nanti dapat menjadi momentum penting untuk menemukan solusi bersama. Ia menginginkan agar musisi, pencipta lagu, serta seluruh pemangku kepentingan dalam industri musik dapat saling memahami dan mencari jalan keluar secara kekeluargaan.

Baca juga : Setelah Pensiun dari Menteri, Retno Marsudi Kini Jabat 6 Posisi Strategis

Dengan adanya pertemuan tersebut, diharapkan semua pihak dapat berbicara secara terbuka sehingga masalah royalti yang melibatkan pencipta dan penyanyi bisa terselesaikan dengan baik tanpa merusak kebersamaan antar musisi.

 

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *