Bogor, Denting.id – Setelah mencatat 21 kali gempa vulkanik dalam (A-type) pada 1 April 2025, aktivitas Kawah Gunung Gede kini terpantau dalam kondisi normal atau berada pada Level I (normal), Kamis (3/4/2025).
Humas Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Agus Deni, menyampaikan bahwa berdasarkan data dari Pos Pengamatan Gunungapi Gede milik KESDM, Badan Geologi, dan PVMBG, tidak ada aktivitas kegempaan vulkanik yang terpantau hari ini.
“Terpantau satu kali gempa tornillo dengan amplitudo 2 milimeter dan durasi 19 detik, serta satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 49 milimeter, S-P 15 detik, dan durasi 150 detik,” ujar Deni kepada Denting.id melalui pesan tertulis.
Deni menambahkan bahwa asap kawah tidak teramati karena kondisi kabut yang bervariasi dari level 0-I hingga 0-III. Selain itu, hujan ringan tercatat terjadi satu kali di kawasan puncak gunung yang memiliki ketinggian 2.958 meter di atas permukaan laut itu.
Dari sisi meteorologis, cuaca di sekitar Gunung Gede terpantau cerah, berawan, hingga hujan ringan, dengan angin bertiup lemah ke arah tenggara dan suhu udara berkisar antara 19 hingga 28 derajat Celsius.
Meski aktivitas kawah telah kembali normal, Deni mengimbau masyarakat, pengunjung, dan wisatawan untuk tetap waspada dan mematuhi larangan beraktivitas dalam radius 600 meter dari Kawah Wadon. Larangan ini termasuk menuruni, mendekati, dan bermalam di sekitar area kawah.
Sebagai langkah antisipatif, Balai Besar TNGGP telah menutup sementara jalur pendakian Gunung Gede sejak Kamis (3/4/2025) hingga 7 April 2025, atau hingga ada pemberitahuan lebih lanjut berdasarkan evaluasi terbaru dari Badan Geologi.
Baca juga : Waspada! Peningkatan Aktivitas Gunung Gede Berpotensi Keluarkan Gas Berbahaya
Penutupan sementara ini dilakukan sebagai respons terhadap peningkatan aktivitas gempa vulkanik sebelumnya, yang berpotensi menimbulkan letusan freatik atau pelepasan gas berbahaya di sekitar kawah.