Jakarta, denting.id – Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menyerukan perlunya pembenahan serius terhadap pendidikan kejuruan di Indonesia, menyusul tingginya angka pengangguran dari lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
“Berbagai langkah harus segera diambil dengan dukungan pihak-pihak terkait untuk memastikan para peserta didik di sekolah-sekolah kejuruan dapat menjawab permintaan pasar kerja,” kata Lestari dalam keterangan pers resminya, Sabtu (6/4).
Ia menekankan bahwa peningkatan kualitas lulusan SMK menjadi langkah strategis untuk mengatasi masalah ketenagakerjaan, mengingat sekitar 3 juta dari total 7,5 juta pengangguran nasional merupakan lulusan SMA dan SMK.
Perlu Kolaborasi Antarlembaga
Lestari menyebutkan bahwa peningkatan mutu lulusan SMK hanya dapat tercapai jika ada kolaborasi erat antara sekolah, pemerintah, dan dunia industri.
Menurutnya, para pengajar dan pihak sekolah harus mampu membaca kebutuhan perusahaan di bursa kerja agar materi yang diajarkan sesuai dengan tuntutan zaman.
Baca juga : Prabowo dan Macron Sepakat Perkuat Kerja Sama Strategis di Tengah Guncangan Tarif Trump
“Guru harus mampu menyelaraskan kurikulum dengan kebutuhan dunia kerja. Ini hanya bisa terwujud dengan pembaruan metode pembelajaran dan peningkatan kualitas fasilitas pendidikan,” jelasnya.
Pekan lalu, kata Lestari, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) telah menggandeng Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) serta Kementerian/Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (Kemen P2MI/BP2MI) untuk meningkatkan kompetensi para pendidik dan lulusan SMK.
Hadapi Tantangan Dunia Kerja
Menurut Lestari, kerja sama lintas kementerian ini merupakan langkah penting untuk menjawab tantangan besar dunia kerja di Indonesia, termasuk ketidaksesuaian antara kemampuan lulusan dengan kebutuhan industri.
“Dengan adanya kolaborasi ini, kita harapkan lulusan SMK tidak hanya memiliki keterampilan teknis, tapi juga mampu beradaptasi dengan dinamika dunia kerja saat ini,” ujarnya.
Lestari berharap, pembenahan pendidikan kejuruan dapat segera dilakukan secara menyeluruh, sehingga SMK benar-benar menjadi solusi atas tantangan ketenagakerjaan, bukan justru penyumbang angka pengangguran.