Polemik Dana Angkot, Dedi Tegaskan Pemeriksaan Polres

Bogor, denting.id –Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyatakan siap memberikan bantuan kepada sopir angkot di kawasan Puncak,  Bogor, yang tidak menerima dana insentif dari program Baznas dan Bank Jabar Peduli.

Pernyataan tersebut disampaikannya usai menemui sejumlah pihak terkait dugaan pemotongan dana kompensasi sopir angkot.

Dalam rangka menelusuri persoalan tersebut, Dedi telah bertemu langsung dengan sopir angkot bernama Emen, Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor Dadang Kosasih, serta Ketua Kelompok Kerja Unit Usaha (KKSU) Jalur Cisarua 02A, Nandar.

“Yang tidak dapat dana insentif dari Baznas dan Bank Jabar Peduli akan dikasih bantuan,” ujar Dedi saat pertemuan, Kamis (10/4).

Namun, Nandar menegaskan perlunya kehati-hatian dalam menanggapi pengakuan sejumlah sopir yang menyatakan belum menerima dana. Menurutnya, ada sopir yang sebetulnya sudah menerima tetapi mengaku tidak.

“Cuma punten, banyak yang bohong,” kata Nandar.
“Pak enggak dapet ini, padahal mah dapet,” lanjutnya.

Baca juga : Pemkot Bogor Tegas: Tidak Ada Perpanjangan Izin Reklame di Jalur SSA

Menanggapi hal tersebut, Dedi menyebut bahwa persoalan seperti ini harus segera dihentikan agar tidak melebar.

“Tukang bohong dibohongin lagi. Ya udah, kan maksud saya jangan lagi ada perpanjangan, kan nanti ada pemeriksaan di Polres,” tegasnya.

Dedi meminta semua pihak yang terlibat untuk bersikap jujur saat proses pemeriksaan berlangsung.

“Ya udah, sampaikan apa adanya di Polres. Kalau salah, kita ngaku salah. Kalau tidak ada aparat yang terlibat, ya sudah, memang tidak ada aparat yang terlibat,” katanya.

Sementara itu, Nandar menjelaskan bahwa selama ini KKSU kerap bekerja sama dengan Dishub dalam pengaturan lalu lintas saat momentum besar seperti Lebaran dan Tahun Baru.

“Karena saya KKSU, suka memerintah angkot, kita suka gabung di posko dengan Dishub,” ujar Nandar.

Menanggapi hal tersebut, Dedi menegaskan bahwa kebijakan pengaturan lalu lintas di kawasan wisata seperti Puncak akan terus dikembangkan, terutama untuk menghadapi libur panjang dan hari-hari besar.

“Maksud saya Pak, ini kan awal. Kebijakan saya akan panjang nih. Setiap libur hari-hari besar menimbulkan tumpukan pengunjung, menimbulkan kemacetan, pasti saya bikin kebijakan seperti ini,” tuturnya.

Ia juga mengatakan bahwa kebijakan tersebut tidak hanya akan menyasar sopir angkot, tetapi juga pemilik atau pengusaha angkutan.

“Saya juga akan bantu pengusahanya. Sehingga saat libur, setoran tidak jalan, tapi diberi, untuk tidak macet,” pungkasnya.

Baca juga : Kronologi: Korban Dibius 15 Kali, Dokter Perkosa Pasien RSHS

 

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *