Bogor, Denting.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mulai menata ulang wajah kota dengan langkah tegas dan terukur. Dalam rapat pimpinan yang digelar di Paseban Sri Baduga, Balai Kota Bogor, Selasa (8/4/2025), Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim mengumumkan dua kebijakan penting: pelarangan aktivitas pengamen di angkutan umum dan persimpangan jalan, serta penghentian sementara izin baru dan perpanjangan billboard di ruang publik.
Kebijakan ini, menurut Dedie, merupakan bagian dari upaya menciptakan rasa aman, nyaman, dan tertib bagi masyarakat Kota Bogor.
“Prioritasnya, tidak boleh lagi ada pengamen di angkot maupun di persimpangan lampu merah. Mereka boleh berekspresi di taman-taman atau di spot-spot yang akan disediakan. Dengan begitu, kita sebut mereka seniman jalanan,” tegas Dedie.
Ia menilai, kehadiran pengamen di angkutan umum maupun simpang jalan sering kali menimbulkan ketidaknyamanan dan berpotensi dimanfaatkan untuk aksi premanisme. Sebagai solusinya, Pemkot akan menyiapkan ruang ekspresi khusus bagi para seniman jalanan di taman-taman kota, mengadopsi konsep yang telah diterapkan di berbagai negara lain.
Dedie juga mengungkapkan bahwa Pemkot tengah memetakan lokasi-lokasi favorit para seniman jalanan, seperti restoran, kafe, dan pusat kuliner. Tujuannya agar kegiatan mereka tetap berlangsung, namun dalam ruang yang lebih tertata dan nyaman.
“Kita ingin menghadirkan kota yang tertib tapi tetap memberi ruang bagi kreativitas,” tambahnya.
Tak hanya penertiban pengamen, Dedie juga menyoroti kondisi media luar ruang yang dinilainya sudah mendesak untuk ditata ulang. Ia meminta dinas terkait untuk menghentikan sementara penerbitan izin baru maupun perpanjangan izin billboard yang ada. Menurutnya, keberadaan billboard yang tidak tertata dapat merusak estetika kota dan kenyamanan visual warga.
Langkah ini juga didukung pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Premanisme Kota Bogor sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam menjaga ketertiban dan keamanan.
Baca juga : gempa M 4,1 Kota Bogor: Belum ada laporan kerusakan korban
“Kita ingin warga merasakan bahwa pemerintah terus berprogres. Tidak hanya hadir