Fasilitas Bayi Tabung di Indonesia Meningkat, Tidak Kalah dengan Negara Maju

Jakarta, denting.id – Teknologi dan fasilitas penunjang program bayi tabung di Indonesia kini sejajar dengan negara-negara maju, menurut dr. Gita Pratama, Sp.OG, Subsp. F.E.R, M.Rep.Sc, dokter spesialis obstetri dan ginekologi dari Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Ia menjelaskan bahwa kemajuan teknologi bayi tabung di Indonesia didorong oleh globalisasi, yang memungkinkan pertukaran teknologi antar negara dengan lebih mudah.

Dalam sebuah diskusi daring pada Jumat (12/4), dr. Gita menyampaikan bahwa globalisasi memberikan pengaruh positif bagi perkembangan teknologi IVF (in vitro fertilization) di Indonesia. “Globalisasi sangat positif untuk perkembangan teknologi IVF di Indonesia. Saya bisa katakan bahwa teknologi IVF di Indonesia tidak kalah dengan negara-negara maju,” ujarnya.

Menurut dr. Gita, selain kemajuan teknologi, Indonesia juga telah memiliki akses yang lebih luas bagi tenaga ahli untuk memperoleh pelatihan dan pendidikan terkait. “Sekarang kita bisa melatih embriologis dan dokter-dokter ahli fertilitas kita. Bahkan, pelatihan bisa dilakukan dengan Zoom, yang memungkinkan kita untuk memperoleh ilmu dari berbagai sumber dengan lebih mudah,” tambahnya.

Meski teknologi IVF di Indonesia sudah setara dengan negara maju, dr. Gita menyoroti bahwa penyebaran fasilitas kesehatan yang menyediakan layanan bayi tabung masih terbatas.

Baca juga : Sakit Tenggorokan Lebih dari 3 Minggu? Waspadai Risiko Kanker

Program bayi tabung ini umumnya terkonsentrasi di kota-kota besar seperti di Pulau Jawa, Sumatera, dan Bali. “Di Kalimantan, Sulawesi, dan Papua, masih belum banyak fasilitas yang menyediakan layanan bayi tabung,” katanya.

Selain keterbatasan fasilitas, masalah pembiayaan juga menjadi hambatan bagi pasangan yang ingin menjalani program bayi tabung.

Saat ini, biaya bayi tabung belum ditanggung oleh BPJS, yang menjadikannya beban bagi banyak pasangan yang membutuhkan. Untuk itu, dr. Gita mengungkapkan bahwa Perhimpunan Fertilisasi In Vitro Indonesia (Perfitri) sedang berupaya memperluas fasilitas dan memperbaiki sistem pembiayaan program bayi tabung. “Kami sedang berusaha agar lebih banyak fasilitas kesehatan yang menyediakan layanan bayi tabung dan mempermudah pembiayaan agar lebih terjangkau oleh banyak pasangan,” jelasnya.

Penting bagi pemerintah, menurut dr. Gita, untuk terus memperbaiki regulasi dan akses layanan kesehatan agar program bayi tabung dapat diakses lebih luas oleh masyarakat Indonesia.

Baca juga : Mencegah Obesitas Anak dengan Pola Makan Sehat dan Tidur Cukup

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *