Bogor, denting.id — Ribuan guru honorer non-ASN dipastikan akan menerima tunjangan khusus dari pemerintah mulai Mei hingga Desember 2025. Program ini merupakan bentuk apresiasi terhadap jasa para guru yang belum tersertifikasi dan belum pernah menerima bantuan sosial (bansos) dari kementerian terkait.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggagas program ini, dan telah mendapatkan restu dari Kementerian Keuangan. Tujuannya adalah untuk memberikan dukungan keuangan langsung kepada guru honorer non-ASN yang selama ini belum terjangkau program bantuan apapun.
“Pemerintah memberikan bantuan untuk guru non-ASN yang belum tersertifikasi dan non-pendidik. Keuangan sudah disetujui,” kata Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Muti.
Verifikasi Ketat Gunakan Dapodik dan BPS
Data penerima bantuan diambil dari Data Pokok Pendidikan (Dapodik) dan kemudian diverifikasi ulang oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Proses verifikasi ini dilakukan untuk memastikan validitas data NIK dan status ekonomi calon penerima bantuan.
Baca juga : ALS: Penyakit Mematikan yang Belum Ada Obatnya
Bantuan hanya diberikan kepada guru honorer yang termasuk dalam kelompok ekonomi rendah, yaitu pada desil penghasilan 1 hingga 10, sesuai kategori BPS. Guru yang sebelumnya telah menerima bansos dari Kementerian Sosial akan otomatis tidak termasuk dalam daftar penerima.
“Kalau sudah dapat bansos dari Kemensos, maka tidak bisa lagi menerima bansos ini,” tegas Muti.
Dicairkan Selama 8 Bulan, Langsung ke Rekening
Tunjangan khusus ini akan diberikan selama delapan bulan, terhitung sejak Mei hingga Desember 2025. Saat ini, pemerintah tengah menghimpun data nomor rekening dari guru honorer yang masuk dalam daftar penerima.
Setelah data lengkap dan tervalidasi, dana akan langsung ditransfer ke rekening masing-masing guru honorer. Meski nominal bantuan masih dalam tahap finalisasi, anggaran untuk program ini telah disiapkan secara khusus oleh pemerintah.
Menteri Muti juga menyatakan harapannya agar Presiden RI dapat secara simbolis meluncurkan program ini, sebagai wujud nyata perhatian negara terhadap kesejahteraan guru honorer.
Pastikan Tidak Tertinggal
Para guru honorer diimbau untuk selalu memantau informasi dari sekolah maupun dinas pendidikan setempat. Hal ini penting untuk memastikan tidak ada kendala administratif seperti kesalahan data atau keterlambatan pengumpulan rekening.
Dengan program ini, pemerintah berharap dapat meringankan beban ekonomi para pendidik yang telah lama mengabdi tanpa mendapatkan tunjangan sertifikasi maupun bantuan sosial lainnya.
Baca juga : Keberhasilan Bayi Tabung Tertinggi di Usia Kurang dari 35 Tahun